INDONESIAONLINE – Dirjen Pajak Suryo Utomo marah dengan kasus penganiayaan putra petinggi GP Ansor dan aksi pamer harta yang menyeret keluarga pejabat Direktorat Jenderal Pajak.

Atas aksi tersebut, Suryo Utomo mengecam gaya hidup mewah keluarga pejabat pajak yang terlibat penganiayaan petinggi GP Ansor tersebut.

“Saya mengecam segala tindak kekerasan maupun gaya hidup mewah,” kata Dirjen Pajak Suryo Utomo melalui pernyataan resmi, Kamis (23/2).

Ia kemudian menilai jika sikap pamer harta yang dilakukan oleh pegawai DJP dan keluarganya itu dapat menggerus tingkat kepercayaan terhadap integritas institusi.

Tak hanya itu saja, Suryo Utomo juga mengatakan jika gaya hidup mewah itu juga memberi stigma negatif terhadap seluruh jajaran DJP yang berjumlah lebih dari 45 ribu pegawai.

Baca Juga  Buntut Viral Tagar #BeaCukaiHedon, Kemenkeu Bakal Copot Pejabat Bea Cukai DIY yang Kerap Pamer Moge hingga Pesawat Cessna 

Meski demikian, Suryo percaya masih banyak pegawai yang mempunyai integritas dan komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas di DJP.

“Saya akan terus memimpin dan menjaga integritas seluruh jajaran DJP secara konsisten dan tidak akan ragu mengambil tindakan disiplin bagi yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas,” imbuhnya.

Selanjutnya, Suryo menjelaskan jika Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mempunyai mekanisme dalam upaya pencegahan dan deteksi terhadap pelanggaran integritas. Salah satunya adalah analisis dan pemeriksaan terhadap pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara serta Aplikasi Laporan Perpajakan dan Harta Kekayaan (ALPHA) untuk harta pribadi.

Hal itu menurut Suryo sebagai bentuk pertanggungjawaban atas harta kekayaan pribadi sebagai penyelenggara negara.

Sementara saat ini, Suryo mengungkap jika unit kepatuhan internal DJP bekerja sama Itjen Keuangan tengah memanggil pegawai tersebut dalam rangka pemeriksaan.

Baca Juga  Sinergi dalam Kegiatan Sosial, RSI Unisma Jalin MoU dengan GP Ansor Ranting Dinoyo

Pejabat yang dimaksud Suryo adalah pejabat DJP Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo ayah dari Mario, pemuda yang menganiaya David anak pejabat Ansor. Rafael diketahui bertugas sebagai eselon III di Kanwil Jakarta Selatan II.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengecam gaya hidup Mario yang kerap memamerkan gaya hidup mewahnya. Amarah Sri Mulyani ia tuangkan dalam unggahan di akun instagramnya (@smindrawati).

“Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kementerian Keuangan dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih, dan profesional,” cuit Ani dalam keterangan foto itu, Rabu (22/2).