JATIMTIMES – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang masih menunggu realisasi perbaikan Pasar Bululawang pasca-kebakaran pada Minggu 16 Januari 2022 dini hari lalu.

Kepala Disperindag Kabupaten Malang Agung Purwanto mengatakan, saat ini proses inventarisasi telah selesai. Pihaknya  tinggal menunggu realisasi  perbaikan. 

Seperti diketahui, dalam peristiwa tersebut, setidaknya ada 51 kios milik 37 pedagang yang habis dilalap si jago merah.  “Sekarang sudah di Pak Tomie (Kepala Bappeda Kabupaten Malang Tomie Herawanto) untuk realisasinya dan mencarikan anggaran dari CSR (corporate social responsibility),” ujar Agung, Senin (7/2/2022).

Walau  begitu, Disperindag  belum dapat memastikan terkait berapa besaran biaya yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan pasar. Ha tersebut sudah berada di ranah Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang. 

Baca Juga  Gelorakan Semangat, Pemkot Malang Gelar Nobar Indonesia vs Irak di Stadion Gajayana

“Untuk detailnya nanti ke Pak Oong (plt kepala DPKPCK Kabupaten Malang). Kalau realisasinya, kami sama-sama berdoa. Dan sudah bilang ke Bappeda untuk bisa segera direalisasikan,” kata Agung. 

Secara umum ada empat alternatif yang akan digunakan sebagai acuan besaran anggaran untuk perbaikan pasar tersebut. Setiap alternatif tersebut ada beberapa perbedaan yang bakal jadi pertimbangan.  Salah satunya adalah jenis dan kualitas material. Namun, juga masih dipertimbangkan soal lama waktu penggarapan.

“Ya mungkin alternatif yang pertama yang kualitasnya sangat paripurna. Artinya sangat bagus. Tapi juga mempertimbangkan lama waktu penggarapan. Saya tidak tahu pasti. Mungkin untuk alternatif yang pertama itu kalau tidak salah Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta,” ujar Agung. 

Baca Juga  Bea Cukai Kediri Award 2023, Pemkot Kediri Raih Penghargaan “Pengelola DBHCHT Terbaik

Dirinya memperkirakan bahwa proses pengerjaan pasar tersebut tidak lebih dari satu bulan. Dan ia berharap pelaksanaannya juga mempertimbangkan sisa waktu yang sebentar lagi menjelang Idul Fitri atau Lebaran. 

“Jadi, ya diharapkan pedagang bisa kembali berjualan sebelum Lebaran. Kemungkinan proses pembangunannya tidak lama. Kemungkinan tidak sampai satu bulan,” pungkasnya. 



Riski Wijaya