INDONESIAONLINE – Pejabat senior Hamas Osama Hamdan menyampaikan undangan terhadap Elon Musk miliader AS dan pemilik X (Twitter) untuk mengunjungi langsung Jalur Gaza dan mendapatkan perspektif yang lebih menyeluruh terkait kondisi saat ini.

“Kami mengundangnya untuk mengunjungi Gaza. Untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan (Israel) terhadap masyarakat Gaza sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas,” kata Hamdan dalam konferensi pers.

“Dalam waktu 50 hari, Israel menjatuhkan lebih dari 40.000 ton peledak ke rumah-rumah warga Gaza yang tidak berdaya,” lanjut Hamdan.

Undangan Hamas ini juga sebagai pembanding dari kunjungan Musk keĀ Israel pada 27 November. Di mana, Musk bertemu Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan Presiden Isaac Herzog.

Baca Juga  Korban Jiwa Gempa Jepang Tembus 24 Orang

Dia juga sempat mengunjungi area Kibbutz Kfar Aza yang diserang oleh Hamas pada 7 Oktober lalu dalam serangan yang mengejutkan Israel.

Dalam kunjungannya, Musk menyatakan setuju dengan Netanyahu bahwa Israel tidak memiliki pilihan lain selain melenyapkan Hamas. Dia juga menyatakan keinginannya untuk membantu Israel dalam melucuti dan menyingkirkan para ekstremis dari Jalur Gaza setelah perang berakhir nantinya.

Sayangnya, undangan dari Hamas ditolak Musk. Pemilik X ini menyampaikan penolakannya dengan alasan situasi masih berbahaya di daerah kantong Palestina tersebut..

“Tampaknya agak berbahaya di sana untuk saat ini,” tulis Musk dalam pernyataannya via akun resmi media sosial X miliknya.

Meski begitu, Musk menyebut kemakmuran Gaza adalah kemakmuran bagi semua pihak.

Baca Juga  Rencana Pertemuan Kim Jong un-Putin: Bahas Pasokan Senjata dan Kerjasama Militer

“Tapi saya meyakini bahwa Gaza yang makmur dalam jangka panjang akan baik untuk semua pihak,” cetusnya (ina/dnv).