INDONESIAONLINE – Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS) mencatat adanya kenaikan jumlah penduduk miskin di Indonesia per September 2022. BPS baru saja merilis profil kemiskinan di Indonesia 16 Januari kemarin. 

BPS mencatat kemiskinan di Indonesia mencapai 9,57% meningkat 0,03% dari tahun lalu. 

Yogyakarta dan Jawa Tengah menjadi jumlah persentase penduduk miskin tertinggi di pulau Jawa. DIY memiliki tingkat kemiskina sebesar 11,49% dengan jumlah penduduk miskin mencapai 463.630. 

Yogyakarta pula berada di urutan kedua UMP terendah setelah Jawa Tengah, dengan nominal Rp 1.9811.782. DPRD DIY menyarankan kepada Pemda DIY agar focus pada bantuan untuk pemenuhan kalori makanan dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

Baca Juga  Per 1 Maret 2023, Aplikasi PeduliLindungi Berubah menjadi SatuSehat

“Dari rilis BPS tersebut sangat jelas bahwa garis kemiskinan makanan mendominasi sebesar 72,25 persen. Sehingga solusinya perlu fokus pada pemenuhan kalori makanan pada warga miskin,” kata Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1/2023).

Menurutnya pemenuhan kalori makanan ini perlu diutamakan pada warga miskin yang ekstrem atau sangat miskin. Penanganan ini perlu fokus pada daerah-daerah termiskin terutama di Kulonprogo dan Gunungkidul.

“Pertanyaannya mengapa sudah dua kali lipat data DTKS dibantu kalori makanan tetapi masih ada 11,49% penduduk miskin. Kalau kita lihat lebih dalam ternyata bantuan tersebut besarannya hanya sekitar Rp 200.000 per KK per bulan, sehingga belum bisa mengangkat warga miskin yang ekstrem ke atas garis kemiskinan,” katanya.

Baca Juga  Kabut Menjadi Penghalang Penumpang Helikopter Polda Jambi Belum Dievakuasi

Ia menyarankan penambahan bantuan kalori makanan tersebut pada warga miskin ekstrem, tidak melalui uang cash tetapi dengan sembako yang dikerjasamakan dengan warung- warung lokal di dusun. Besarannya harus signifikan agar bisa mengangkat ke atas garis kemiskinan.