INDONESIAONLINE – Dokter spesialis paru Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang dr Iin Noor Chozin Sp P(K) memberikan edukasi dan pemahaman terkait penyakit paru obstruksi kronik atau disingkat PPOK. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat global, termasuk Indonesia.

Dokter Iin Noor Chozin menjelaskan bahwa PPOK merupakan penyakit yang disebabkan peradangan kronis. Namun, penyakit ini dapat dicegah dan diobati.

“Walaupun dia (PPOK) bersifat progresif,” jelas Iin melalui kanal YouTube RSI Unisma.

Lebih lanjut,  Iin menjelaskan bahwa yang dimaksud progresif adalah bila pasien dengan penyakit tersebut dibiarkan, maka pasien akan mengalami tingkat keparahan yang semakin berat dari waktu ke waktu. Sehingga, jika tidak segera dilakukan pengobatan, maka semakin lama kondisi kesehatan pasien akan semakin menurun. 

Baca Juga  Hewan Ternak di RPH Kota Malang Terbebas dari PMK, 6 Sapi Terinfeksi Cacing Hati

PPOK tidak sama dengan asma meskipun memiliki ciri-ciri dan gejala yang sama, yakni sesak napas. “Dan bahkan pasien bisa mengalami komorbiditas atau pasien bisa mengalami komplikasi pada organ tubuh lainnya yang bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia,” terang Iin.

Pengobatan PPOK tentunya untuk mengurangi gejala dan juga meningkatkan kualitas hidup. Sehingga, bilamana terdapat gejala batuk, berdahak, maka akan segera diredakan dengan obat. Selain itu, pasien PPOK dalam kondisi tertentu juga akan dibantu rehabilitasi medis terkait bagaimana batuk yang efektif dan bagaimana cara mengeluarkan dahak yang optimal.

“Kemudian, tentunya obat menjadi fundamental pasien PPOK. Obatnya yang paling penting adalah obat untuk mengeluarkan saluran napas sehingga tidak sesak nafas,” ungkap Iin. 

Baca Juga  Rahasia Orang Jepang, China, Korea Tetap Sehat walau Konsumsi Mi

Pilihan obat yang dipakai adalah obat secara inhalasi. Obat inhalasi ini merupakan obat yang tidak langsung diminum, namun dihirup. Sehingga, obat tersebut masuk ke paru-paru dan bekerja langsung ke paru-paru.

“Saluran napas melonggar sehingga pasien berkurang sesak napasnya, berkurang batuknya, dan dahaknya mudah untuk dikeluarkan,” papar Iin.

Selain itu, bilamana mendapati keluhan terkait paru-paru, Iin mengimbau agar pasien segera melakukan pengobatan ke rumah sakit. Sehingga, pasien bisa segera tertangani dan tidak justru semakin parah.

“Jangan tunda berobat. Segera datang ke RSI Unisma,” pungkas Iin.