INDONESIAONLINE – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur menyatakan dukungannya terhadap pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Surabaya. Dukungan ini disampaikan menyusul hasil studi kelayakan (feasibility study) MRT Surabaya yang menunjukkan hasil positif.

Ketua Komisi D DPRD Jatim Agung Mulyono mengatakan bahwa MRT merupakan solusi tepat untuk mengatasi kemacetan di Surabaya yang semakin parah. Menurutnya, MRT memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, seperti kapasitas angkut yang besar, kecepatan yang tinggi dan ramah lingkungan.

“MRT adalah solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan di Surabaya. Kami di DPRD Jatim mendukung penuh pembangunan MRT ini,” kata Agung, Rabu (20/3/2024).

Selain mengatasi kemacetan, Anik juga menilai MRT dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Surabaya. MRT akan memudahkan akses masyarakat ke berbagai tempat, sehingga meningkatkan mobilitas dan aktivitas ekonomi.

Baca Juga  Kementan Gelar Apel Siaga Alsintan: Pompanisasi Solusi Cepat Hadapi Dampak El Nino

“MRT juga akan meningkatkan nilai investasi di Surabaya. Investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di kota yang memiliki infrastruktur transportasi yang modern dan memadai,” ujarnya.

Anik berharap pembangunan MRT Surabaya dapat segera dimulai agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat sesegera mungkin.

“Kami berharap pemerintah pusat dan daerah dapat segera merealisasikan pembangunan MRT Surabaya. Ini adalah proyek yang sangat penting untuk masa depan Surabaya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono juga menyatakan dukungannya terhadap rencana Feasibility Study (FS) MRT System di Surabaya yang akan bekerja sama dengan Pemerintah Inggris.

Menurutnya, hal ini sangat penting sebagai langkah awal untuk mewujudkan moda transportasi massal yang lebih layak lagi.

Baca Juga  KAI Luncurkan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation untuk KA Majapahit

“Jadi pembangunan angkutan umum massal di enam Kota Metropolitan Indonesia memang menjadi salah satu target pembangunan nasional. Kita sudah punya perencanaannya, tinggal pendetilan saja,” ujarnya.

“Surabaya sebagai salah satu dari enam Kota Metropolitan yang memang sudah seharusnya membenahi transportasi publik. Ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak. Dan kita perlu mengejar ketertinggalan,” sambung Adhy (mca/dnv).