INDONESIAONLINE  – Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Senin (6/5). Kabar erupsi tersebut disampaikan melalui situs resmi magma.esdm.go.id.

Dalam laporan petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur Mukdas Sofian  erupsi Semeru hari ini terjadi sekirar pukul 05.43 WIB. Tnggi kolom letusan teramati ±700 meter di atas puncak (± 4376 meter di atas permukaan laut).

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat,” tulis laporan Mukdas, dikutip Senin (6/5).

“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik,” imbuh keterangan Mukdas.

Erupsi tersebut juga disertai dengan laporan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) yang masih dengan status oranye. Di mana status tersebut mengindikasikan adanya potensi erupsi dan meminta maskapai penerbangan untuk waspada.

Baca Juga  Cegah Kecelakaan dengan Kereta Api, Ngawi Akan Bangun 26 Titik Palang Pintu

Warna oranye juga diartikan sebagai letusan dengan kode yang berpotensi membahayakan penerbangan, sehingga setiap pesawat harus berhati-hati dan menghindari kawasan di sekitar gunung tersebut.

Status VONA penerbangan sekitar Gunung Semeru masih oranye. (Foto: laman resmi magma esdm)

Status VONA penerbangan sekitar Gunung Semeru masih oranye. (Foto: laman resmi magma esdm)

Sementara itu, menurut laporan Yadi Yuliandi, pada Senin (6/5) update periode pukul 06.00 hingga 12.00 WIB terjadi 10 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 54-139 detik.

“(Terjadi) 4 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 51-91 detik,” demikian keterangan Liswanto.

Karena status Gunung Semeru masih berada di Level III atau Siaga, petugas juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga  Warga Dihantui Bau Tak Sedap Menyengat dari TPA Tlekung

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” imbau Yadi.

Selain itu, Yadi juga meminta masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru. Karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

“(masyarakat diharapkan) Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkas Yadi. (bin/hel)