INDONESIAONLINE – Delapan buku pelajaran Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim) diduga menyimpang dari ajaran Islam.

Temuan buku yang dianggap menyimpang tersebut disampaikan Media Literasi Kampus Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (MLK IAI Nata) Sampang.

Mokaffi Ketua MLK IAI Nata Sampang menyampaikan, salah satu isi yang diduga menyimpang ialah menyebut syahadat sebagai rukun khutbah Jumat.

“Materi yang menyebutkan rukun khutbah Jumat yang diwajibkan adalah syahadat. Tidak satu pun pendapat menyebutkan syahadat adalah rukun khutbah Jumat,” ucap Mokaffi.

Dirinya tidak menampik bahwa ada pendapat yang menyebut syahadat merupakan rukun khutbah Jumat.

“Namun, ajaran empat imam besar yang dipakai di Indonesia menyatakan syahadat bukan rukun khutbah Jumat. Kami kan berdasarkan mahdaibul arbaah (empat imam besar) Imam Syafii, Hanafi, Maliki, dan Hambali yang di semua kitabnya,” terang Mokaffi.

Baca Juga  Kenalkan Keunggulan, Fakultas Kedokteran UIN Maliki Malang Sosialisasi ke SMA di Kalimantan Timur

Mokaffi juga menegaskan materi-materi pelajaran di buku MTs Sampang menyimpang sudah melalui kajian mendalam bersama sejumlah ahli fiqih dan mahasiswa.

Temuan delapan buku diduga menyimpang itu diterbitkan berbagai macam penerbit. Ada terbitan Kemendikbud (2 buku), Kemenag (2 buku), Erlangga (3 buku) dan terbitan Tiga Serangkai (1 buku).

Disinggung langkah dari temuan buku pelajaran menyimpang itu, Mokaffi mengatakan, pernah menyampaikan ke Kantor Departemen Agama Kabupaten Sampang. Hasilnya ada kesimpulan bersama soal perbaikan materi.

“Hasil kajian bersama lembaga ahli yang didatangkan Depag waktu itu membenarkan adanya kesalahan. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut perbaikan maupun penarikan terhadap materi itu. Buktinya buku ini masih tetap ada,” tutur Mukaffi.

Baca Juga  UIN Malang Lakukan Tinjauan Manajemen, Rektor Zainuddin: Standar Mutu Harus Dicapai