INDONESIAONLINE – Beragam tips isi BBM (bahan bakar minyak) di SPBU beredar di masyarakat. Salah satunya yakni mengisi dengan nominal ganjil.

Nominal ganjil tersebut, misalnya melebihi Rp500 atau Rp2 ribu. Tidak seperti kebanyakan orang yang mengisi dengan nominal genal seperti Rp20 ribu atau Rp100 ribu.

Tips isi BBM ini juga tengah viral di media sosial platform TikTok. Akun Tiktok @gear677 menyebut agar saat mengisi BBM di SPBU sebaiknya pakai nominal ganjil.

Unggahan itu menyebut, pembelian nominal ganjil untuk menghindari kecurangan dari pihak SPBU. Sebab, setting-an yang terpasang di mesin pengisian BBM yakni nominal genap.

“Ada tips dari orang SPBU Pertamina. Kalau beli bensin nilai rupiahnya harus ganjil. Contohnya Rp155.500 atau Rp77 ribu. Jangan Rp100 ribu. Settingan SPBU Pertamina itu angka genap. Katanya, hampir sebagian besar SPBU Pertamina, curang,” tulis akun tersebut.

Baca Juga  Fokus Kembangkan Dunia Usaha, HIPMI Bangkalan Sasar Perguruan Tinggi 

Unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Hingga Senin (7/8/2023) sore, sebanyak 1,9 juta akun telah melihat video tersebut. Termasuk menuai 38,3 ribu like serta seribuan komentar akun TikTok.

“Pernah ngisi 50k, Kek berasa cepat abis,kalo ngisi 48k kek lama gt,” kata akun @Anggar***.

“Keknya real si soalnya pernah ngisi 25 kek cepet abis tapi pas 22 -23 kek agak lama habisnya,” @Reali**.

“Tadi beli bensin minta full tertera 38.120 duit 100.000 dibalikin 61 ribu n paling sering menggenapkan ke atas, meskipun 0,090 jadi 1.000,” @shole**.

Klarifikasi Pertamina

Coprorate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting pun angkat suara menanggapi viralnya unggahan itu. Dia tidak membenarkan adanya tips isi BBM pakai angka ganjil.

Baca Juga  Jelang Imlek, Produksi Dupa di Wagir Terus Menurun

Menurut Ginting, semua mesin di SPBU telah memiliki standar pengisian sesuai nominal pembelian. Baik nominal pembayaran ganjil atau genap, kuantitas BBM dari nozzle atau alat pengisian BBM di SPBU sudah sesuai.

“Setiap alat ukur sudah ditera sesuai ketentuan yang berlaku. Ini dilakukan agar penyaluran BBM tepat secara kualitas dan kuantitas,” jelas Irto, dikutip Kompascom, Senin (7/8/2023).