INDONESIAONLINE – Dalam rangka Road to iFortepreneur 4.0 tahun 2022, iForte mengadakan sharing session dengan mengambil tema UKM Bangkit dan Melaju Lewat Digitalisasi. 

Kegiatan sharing session ini diikuti oleh peserta dari berbagai industri dan diadakan secara offline di Hotel Doubletree by Hilton, Surabaya, dengan berkolaborasi bersama APIKMI dan menghadirkan narasumber Nilamsari Sahadewa dan Donny Wahono Annur.

Acara sharing session dibuka oleh Widia Erlangga sebagai perwakilkan APIKMI. Dalam sambutannya, Widya menjelaskan bahwa pemahaman yang perlu diubah bahwa UKM sudah masuk ke era digital jika sudah berjualan di marketplace, padahal ada banyak sekali inovasi bisnis yang bisa dilakukan lewat metode digitalisasi. 

“Inilah yang menjadi tantangan UKM khususnya yang masih dikelola oleh generasi pertama,” kata Widia, Rabu (27/07/2022).

Sedangkan Donny Wahono Annur, seorang praktisi Digital Marketing Global sekaligus co-founder UKM Mendunia Foundation membahas tentang salah satu keuntungan yang didapat dengan digitalisasi bagi UKM. 

Seiring perkembangan jaman, digitalisasi bukan lagi merupakan hal yang sulit karena internet lebih mudah diakses. Sehingga dapat membuka kesempatan pasar yang lebih luas termasuk kesempatan ekspor dan UKM menjadi mendunia, tidak hanya berhasil di pasar lokal.

Baca Juga  Luhut: Pemerintah Pisahkan Media Sosial dan Dagang, Bukan Larang TikTok

“Untuk memenangkan pasar ekspor di era 4.0, UKM dituntut untuk memiliki produk unggulan, riset mendalam mengenai data negara tujuan ekspor serta mempersiapkan amunisi penjualan dalam bentuk digital selling dan logistic system,” ujar Donny.

Sementara Nilamsari Sahadewa, selaku Business Consultant dan Founder Kebab Baba Rafi juga turut menyampaikan. Nilamsari, berbagi pengalamannya sejak memulai usaha pada tahun 2003 di Surabaya, Baba Rafi yang awalnya dikenal sebagai pelaku usaha kuliner gerobakan di trotoar hingga berkembang memiliki ratusan outlet di banyak daerah di Indonesia sampai ke mancanegara. 

Hingga pada pertengahan tahun 2022 sukses melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di lantai bursa.

“Pelaku industri UKM harus terus berinovasi dan memiliki semangat berkolaborasi untuk terus bertumbuh serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah – masalah yang muncul,” tandas Nilam.

Baca Juga  Dewan Minta Pemerintah Jamin Harga Minyak Goreng Stabil, Ancam Laporkan Penimbun

Head of Marketing Communication iForte, Victor Sihombing mengatakan tahun ini merupakan tahun kedua iForte menyelenggarakan program iFortepreneur untuk UKM dengan harapan melalui program kompetisi Digital Business Plan ini dapat membuka perspektif, memberikan pendampingan, dan meningkatkan semangat inovatif serta pola pikir kreatif dalam pemanfaatan platform digital demi kemajuan UKM di Indonesia.  

“Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini semua bidang diharuskan bertransformasi secara digital. Maka digitalisasi harus menjadi satu budaya baru sekaligus tantangan bagi kita semua untuk membuat sarana pemanfaatan tekhnologi informasi menjadi lebih baik, terutama di industri UKM,” pungkas Victor.

Dengan berkolaborasi bersama KemenkopUKM, Kemenparekraf, dan SBM ITB, iForte berharap program iForteprenuer 4.0 dapat bermanfaat dan membantu para pelaku UKM Indonesia sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia, untuk dapat memaksimalkan potensi usahanya dengan bertransformasi ke platform digital. Program iFortepreneur akan berlangsung hingga akhir tahun 2022.