Beranda

Eksplorasi Geothermal Arjuno-Welirang: Potensi Energi Listrik

Eksplorasi Geothermal Arjuno-Welirang: Potensi Energi Listrik
Badan Ekologi Kementerian ESDM lakukan eksplorasi sumber daya panas bumi atau geothermal di wilayah pegunungan Arjuno-Welirang Kota Batu (Ist)

INDONESIAONLINE – Pegunungan Arjuno-Welirang menyimpan potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber energi panas bumi (geothermal). Keberadaan empat manifestasi panas bumi di wilayah ini, di antaranya di Cangar, Pacet, dan Tretes, telah menjadi fokus penelitian dan kajian intensif.

“Empat lokasi ini memiliki manifestasi berupa mata air panas dan emisi gas di sekitar puncak,” ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, saat mengunjungi Kota Batu.

Wafid menjelaskan, penelitian geologi, geokimia, dan geofisika telah dilakukan oleh Badan Geologi sejak 2010, dan pada 2014, PT. Geo Dipa Energi ditunjuk untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut.

“Potensi panas bumi di WKP Arjuno-Welirang tersebar di empat kabupaten, yaitu Mojokerto (36%), Pasuruan (27%), Kota Batu (26%), dan Kabupaten Malang (11%),” rincinya.

WKP Arjuno-Welirang sendiri ditetapkan sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi pada 2014 berdasarkan Kepmen ESDM No: 2773K /30/MEM/2014. Rencananya, PT. Geo Dipa Energi akan melakukan pemboran di lokasi-lokasi yang potensial untuk memanfaatkan energi geothermal tersebut.

“Perkiraan potensi WKP Arjuno-Welirang mencapai 180 Mega Watt,” tambah Wafid.

Meskipun proyek ini memiliki potensi besar dalam menyediakan energi terbarukan, namun tantangan sosial masih menjadi kendala utama. Masyarakat di wilayah tersebut masih memiliki kekhawatiran terkait dampak eksplorasi geothermal terhadap sumber air tanah dan lingkungan.

“Masalah sosial ini perlu diatasi dengan sosialisasi yang intensif dan transparan. Kami perlu memastikan bahwa eksplorasi geothermal dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan,” tegas Wafid.

Pihaknya juga menekankan pentingnya memperoleh perizinan dan pengawasan yang ketat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memastikan bahwa proses eksplorasi geothermal dilakukan sesuai dengan aturan.

“Kami berharap dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan akademisi untuk menyelesaikan masalah sosial dan memaksimalkan potensi energi geothermal di Arjuno-Welirang,” tutup Wafid.

Eksplorasi geothermal di Arjuno-Welirang menjadi bukti komitmen pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan dan meminimalkan dampak lingkungan. Namun, prosesnya membutuhkan kolaborasi yang kuat antar berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat (pl/dnv).

 

Exit mobile version