INDONESIAONLINE – Kejadian mengejutkan terjadi di Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku. Hiasan kubah Masjid Al Hudah yang terbuat dari emas seberat 2,6 kilogram raib dicuri pada Senin (4/3/2024) dini hari.

Emas senilai Rp 3 miliar tersebut merupakan hasil patungan sukarela dari warga dan penambang di Gunung Botak.

Kepala Desa Kayeli, Fandi Ashari Wael mengungkapkan rasa sedih dan kecewa atas peristiwa ini. Emas tersebut bukan hanya hiasan biasa, tetapi juga simbol kebanggaan bagi seluruh warga desa.

“Kami semua sangat terkejut dan merasa sedih sekali. Emas itu bukan hanya hiasan, tapi juga simbol semangat gotong royong dan keimanan warga,” ucap Fandi, Selasa (5/3/2024).

Baca Juga  Tinjau Lokasi Ledakan Bahan Mercon di Blitar, Gubernur Khofifah Minta Pemkab Blitar Lakukan Ini

Fandi menceritakan bahwa usaha mengumpulkan emas sebanyak itu merupakan inisiatif dari pemerintah desa dan warga. Dimulai pada 2013-2014, warga dan penambang di Gunung Botak secara sukarela menyumbangkan emas mereka untuk dihias di kubah masjid.

Setelah emas terkumpul, panitia dan warga mendatangkan perajin emas ke desa untuk membuat hiasan berbentuk lafaz Allah. Hiasan tersebut kemudian dipasang di atas kubah masjid dan menjadi kebanggaan bagi seluruh warga.

Kasus pencurian ini telah dilaporkan ke Polres Pulau Buru. Tim dari Polres Pulau Buru telah diterjunkan ke Desa Kayeli untuk melakukan penyelidikan.

Fandi berharap pelaku pencurian bisa mengembalikan hiasan kuba emas tersebut. Ia juga berharap polisi bisa segera mengungkap kasus itu dan menangkap pelakunya.

Baca Juga  Rumah Pemenangan Caleg DPR Dibobol Maling

“Kami berharap pelakunya bisa segera ditangkap dan emasnya dikembalikan. Emas itu bukan hanya bernilai materi, tapi juga memiliki nilai sentimental bagi kami,” harap Fandi.

Fandi menghimbau kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keamanan bersama. Ia juga berharap pemerintah daerah dapat membantu meningkatkan keamanan di desa.

“Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan. Kami berharap pemerintah daerah juga bisa membantu meningkatkan keamanan di desa,” kata Fandi.