Purbaya Yudhi Sadewa resmi dilantik Presiden Prabowo sebagai Menteri Keuangan, gantikan Sri Mulyani. Simak profil lengkap nahkoda baru ekonomi Indonesia dan detail reshuffle Kabinet Merah Putih 2025 yang mengejutkan, menandai era reformasi fiskal.
INDONESIAONLINE – Di panggung Istana Negara yang beralaskan karpet merah, di tengah sorot lampu yang membias pada jas hitam dan dasi biru muda, sebuah simfoni perubahan baru saja dimainkan.
Presiden Prabowo Subianto, dengan suara tegas secara resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia. Tongkat estafet pengelolaan harta negara kini berpindah tangan, dari figur karismatik Sri Mulyani Indrawati kepada seorang teknokrat berdarah dingin, menandai episode krusial dalam dinamika Kabinet Merah Putih yang baru saja dirombak.
Senin pagi yang khidmat itu menjadi saksi bisu berakhirnya satu babak dan dimulainya babak baru. Penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa, sosok yang sebelumnya dikenal sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020, memantik gelombang antisipasi dan harapan.
Di pundaknya kini terhampar hamparan luas kebijakan fiskal Indonesia, sebuah labirin kompleks yang membutuhkan bukan hanya kecerdasan, tetapi juga ketajaman intuisi di tengah gejolak politik dan ekonomi yang belakangan cukup menghangat, termasuk desakan publik terhadap reformasi sistem perpajakan dan struktural.
Profil Sang Nahkoda: Perpaduan Teknik dan Visi Ekonomi
Lahir di Bogor pada 7 Juli 1964, jejak langkah Purbaya Yudhi Sadewa adalah anomali yang memukau. Ia bukan tipikal ekonom yang hanya berkutat dengan angka, melainkan seorang insinyur yang berlayar ke samudera ekonomi.
Gelar sarjana teknik elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi fondasi logikanya, sebelum kemudian ia menukik lebih dalam ke ranah ekonomi di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, meraih Master of Science (MSc) dan Doctor of Philosophy (PhD) di bidang tersebut.
Kombinasi disiplin ilmu teknik yang presisi bersanding dengan ekonomi yang dinamis inilah yang membentuknya menjadi seorang teknokrat dengan analisis setajam pedang dan wawasan seluas cakrawala.
Jalur kariernya pun tak kalah berwarna. Memulai petualangan profesional di akhir 1980-an hingga awal 1990-an sebagai field engineer di Schlumberger Overseas SA, ia kemudian merajut kisah di sektor keuangan.
Awal 2000-an, Danareksa Research Institute menjadi saksi kepiawaiannya sebagai senior economist. Namanya kian melambung saat dipercaya menakhodai PT Danareksa Securities sebagai Direktur Utama pada 2006, berlanjut sebagai anggota dewan direksi PT Danareksa (Persero) dari 2013 hingga 2015.
Namun, pengabdian Purbaya tak berhenti di sektor swasta. Ia juga mengukir jejak panjang di koridor pemerintahan, menempati posisi-posisi strategis yang memungkinkannya menyelami denyut nadi kebijakan. Seperti Staf khusus bidang ekonomi Menko Perekonomian (2010-2014), Deputi III bidang pengelolaan isu strategis di Kantor Staf Presiden (KSP) (2015), Staf khusus bidang ekonomi Menko Polhukam (2015-2016), Staf khusus bidang ekonomi Kemenko Kemaritiman (2016-2018), dan Deputi bidang koordinasi kedaulatan maritim dan energi di Kemenko Marves (2018-2020).
Pengalaman lintas kementerian ini memberinya pemahaman holistik tentang keterkaitan ekonomi, energi, dan kemaritiman, menjadikannya pribadi yang matang dalam merumuskan kebijakan strategis.
Pada September 2020, melalui Keputusan Presiden Nomor 58/M Tahun 2020, ia dipercaya memimpin LPS, sebuah posisi vital yang memberinya mandat menjaga stabilitas sistem keuangan hingga panggilan baru dari Presiden Prabowo tiba.
Geliat Reshuffle: Kabinet Merah Putih Berbenah Total
Pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa bukan peristiwa tunggal. Momen ini adalah bagian dari gelombang besar reshuffle kabinet yang diumumkan Presiden Prabowo, sebuah respons terhadap dinamika terbaru, termasuk protes publik yang menggelora mengenai sistem perpajakan dan dorongan kuat untuk reformasi struktural di sektor keuangan.
Sebanyak lima kursi kementerian mengalami perombakan, dan dua kementerian baru dibentuk, menciptakan lanskap pemerintahan yang segar. Berikut adalah daftar perubahan yang mengguncang Istana Negara pada 8 September 2025:
Menteri yang Digantikan:
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan: Budi Gunawan
Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia: Abdul Kadir Karding
Menteri Koperasi: Budi Arie Setiadi
Menteri Pemuda dan Olahraga: Dito Ariotedjo
Wajah-Wajah Baru di Kabinet:
Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani.
Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi, menggantikan Budi Arie.
Mukhtaruddin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, menggantikan Abdul Kadir Karding.
Sjafrie Sjamsoeedin menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, menggantikan Budi Gunawan.
Kementerian Baru dan Pimpinannya:
Mochamad Irfan Yusuf dilantik sebagai Menteri Haji dan Umrah.
Dahnil Anzar Simanjuntak dilantik sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Dengan deretan nama baru ini, Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo diharapkan dapat melaju lebih kencang, menanggapi tantangan global dan domestik dengan strategi yang lebih adaptif dan progresif.
Di bahu Purbaya Yudhi Sadewa, kini terpikul amanah berat, memimpin roda fiskal di era yang penuh ketidakpastian, namun juga penuh potensi. Era baru telah dimulai, dan seluruh mata tertuju pada langkah-langkah sang nahkoda baru ekonomi Indonesia (bn/dnv).