INDONESIAONLINE – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (FITK UIN Maliki) Malang mengukukuhkan 714 guru profesional Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Guru. 714 guru yang dikukuhkan tersebut dinyatakan lulus uji kompetensi mahasiswa pendidik profesi guru (PPG) angkatan 2018 dan 2019.

Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr Zainuddin MA menjelaskan, bahwa guru pendidik saat ini harus memiliki kompetensi yang mumpuni, utamanya menyesuaikan dengan era kini. Sehingga, dalam hal ini guru dituntut harus menguasai IT.

Di era yang kini serba digital atau era 4.0, tak dipungkiri pembelajaran tak bisa terlepas dari IT. Peran IT kini juga semakin memudahkan guru dan siswa dalam mencapai pembelajaran yang smart dan menyenangkan. “Menguasai IT, bagaimanapun caranya guru dituntut harus bisa mengaplikasikan hybrid learning,” kata Prof Zainuddin.

Baca Juga  Fakultas Peternakan Unisba Blitar Sukses Gelar Pelatihan Teknologi Formulasi Ransum

Meskipun begitu, dalam pembelajaran tak hanya sekedar dilakukan secara daring. Pembelajaran secara tatap muka tetap perlu dilakukan. Hal ini untuk membangun emosional guru dengan siswa untuk ketercapaian pendidikan yang optimal. Karenanya, meskipun guru telah bersertifikasi diharapkan untuk terus meningkatkan kompetensi yang dimiliki.

“Guru itu memiliki peran yang sangat penting setelah orang tua, guru mentransfer ilmu dan derajatnya sangat mulia. Guru itu manusia yang paling terhormat setelah orang tua kandung yaitu guru. “Guru yang mendidik pemimpin bangsa ini, tidak ada satupun pemimpin yang tidak melewati proses pendidikan,” tegas Prof Zainuddin.

1

Dekan FITK UIN Maliki Malang Dr H Nur Ali M Pd menambahkan, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam PPG di tahun 2021 ini meluluskan sebanyak 714 guru profesional di bidangnya.

Baca Juga  Unikama Dorong Penguatan Produktivitas dan Manajemen Pemasaran Peternakan Kambing dan Domba di Kabupaten Malang

Jika dilihat dari jumlah kelulusan firstaker dan retaker LPTK UIN Maliki Malang berjumlah 752 orang. Dalam prosentase,
jumlah mahasiswa PPG yang lulus uji kompetensi guru profesional non retaker mencapai 92,36 persen. Hal ini mengindikasikan tingkat keberhasilan cukup tinggi.

Sementara itu, dari 714 guru, dijelaskan Nur Ali, terdiri dari 298 kaki-kaki dan 416 perempuan. Semua peserta PPG berasal dari Bali 1 orang, Jawa Barat 43 orang, Jawa Tengah 14 orang dan Jawa Timur sebanyak 656 orang. “Usianya variatif, yang termuda umur 25 hingga 58 tahun,” tuturnya.

Pihaknya berharap, setelah dikukuhkan para peserta bisa mengamalkan ilmu dan bisa memberikan kebermanfaatan bagi para siswa dan yang lainnya.