JATIMTIMES – Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Banyuwangi Bersatu (GARABB) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi sekaligus sebagai cara memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-250, Selasa (21/12/2021).

Menurut Bondan Madani Koordinator GARABB, aksi yang dilakukan merupakan bentuk atensi terhadap progresivitas daerah Banyuwangi. “Momen Harjaba ini kami yang merupakan bagian dari warga Banyuwangi memberikan kritik dan masukan kepada pemerintah daerah agar apa yang diinginkan masyarakat secara luas yaitu kesejahteraan dan kemaslahatan umat bisa segera terwujud,” ujarnya.

Bondan menuturkan, peringatan Harjaba tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Karena masyarakat Banyuwangi merayakan tahun ini dengan adanya pemimpin baru yaitu Ipuk Fiestiandani.

Setelah resmi dilantik menjadi Bupati Banyuwangi 26 Februari 2021, belum terlihat adanya perubahan serta perkembangan daerah seperti yang dijanjikan pada saat kampanye.

Baca Juga  Eggi Sudjana Kecewa Anies Beri Ucapan Selamat ke Prabowo-Gibran

Progam skala prioritas jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang sesuai dengan visi misinya tidak jelas sama sekali. “Hal ini diperparah dengan tiba-tiba secara sepihak ikon kebanggaan masyarakat Banyuwangi yang terkenal di kancah nasional bahkan internasional yaitu Kawah Ijen dibagikan ke Kabupaten Bondowoso tanpa adanya kajian yang matang,” imbuh Bondan.

Tokoh muda asal Bakungan itu menambahkan, warisan permasalahan yang ditinggalkan oleh mantan bupati Abdullah Azwar Anas sampai saat ini belum pernah diperhatikan oleh pemerintah. Salah satunya yang paling mencolok adalah gunung emas Tumpangpitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Sumber daya alam yang seharusnya membuat masyarakat sejahtera malah membuat permasalahan baru di masyarakat. 

Manfaatnya untuk masyarakat Banyuwangi secara umum dengan adanya penambangan emas tersebut belum bisa maksimal. Sehingga tidak perlu dibuka kembali pertambangan emas di Bumi Blambangan.

Baca Juga  Najwa Shihab Ungkap Sosok Pejabat yang Paling Berat Diwawancarai hingga Membuatnya Haus, Siapa?

Adapun tuntutan dalam aksi demo yang dikemas dengan tema Soft Opening Festival Demo, yaitu menagih janji visi misi pasangan bupati-wakil bupati saat kampanye, reformasi birokrasi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tanpa Pelaksana Tugas (Plt) dan meminta kejelasan dana CSR dan saham rakyat di PT BSI mulai kepemimpinan Abdullah Azwar Anas.

Selanjutnya GARABB meminta pihak yang berkompeten untuk mencabut IUP PT DSI dan menolak perluasan penambangan emas di Gunung Salakan dan menuntut pengembalian sepertiga wilayah Kawah Ijen kembali ke Kabupaten Banyuwangi. Serta bupati meminta maaf kepada masyarakat Banyuwangi atas kekurang hati-hatiannya.

Dalam aksi demonstrasi, GARABB melakukan doa bersama untuk kebaikan dan kemajuan Banyuwangi serta memotong tumpeng untuk menandai peringatan Harjaba ke-250.



Nurhadi Joyo