Sarasehan Kehumasan MPR Republik Indonesia Tahun 2022 di UIN Malang (Ist)

INDONESIAONLINE -Sebagai Agent of Change, mahasiswa harus sigap merespons perubahan zaman saat ini. Terlebih lagi, di era global serba digital saat ini, tentu mahasiswa harus bisa berinovasi dari kebiasaan konvensional menuju digitalisasi.

Hal itulah yang menjadi penekanan Kabag Pemberitaan dan Hubungan antar Lembaga Setjen MPR RI, Budi Muliawan dalam Sarasehan Kehumasan MPR Republik Indonesia Tahun 2022 yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang). menyelenggarakan kegiatan Sarasehan Kehumasan MPR Republik Indonesia Tahun 2022, (8/7/2022) di UIN Malang.

Kegiatan bertajuk Menyapa Sahabat Kebangsaan itu merupakan agenda yang dipelopori oleh Sekretariat Jenderal MPR RI yang bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Baca Juga  Cegah Penyebaran Covid-19, Polres Ngawi Bersama Instansi Terkait Gelar Vaksinasi

Budi Muliawan menyampaikan, agar para generasi mudah tidak berpuas diri ketika belajar. Sehingga, para generasi muda harus terus membuka diri dan terus belajar dengan berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

“Saya berpesan adik-adik jangan pernah merasa cukup hanya berbekal ilmu yang didapat di kampus saja, lakukan transformasi digitalisasi agar memberikan lompatan perubahan sesuai apa yang dibutuhkan oleh generasi z,” tegasnya.

Para generasi muda, terlebih lagi seorang mahasiswa, menjadi kaum terpelajar yang dinilai sanggup membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Sehingga, tugas seorang mahasiswa tidak hanya untuk belajar, tetapi juga untuk melakukan pengabdian.

“Kehidupan mahasiswa itu tidak seperti pelajar SMA, mahasiswa ada tanggung jawab belajar dan pengabdian juga,” paparnya.

Baca Juga  Arya Wedakarna Diberhentikan dari Anggota DPD RI Buntut Singgung SARA

Karena itu, kehidupan mahasiswa tentunya berbeda dengan seorang pelajar. Tugas berat untuk melanjutkan perjuangan bangsa dalam menyongsong Indonesia emas, tentunya hal yang harus disiapkan mulai saat ini.

“Lalu siapa yang akan memegang kepemimpinan di tahun 2045 kalau bukan adik-adik mahasiswa ini,” tanya Budi.

Terkahir Budi menyampaikan, generasi saat ini telah masuk generasi Alfa dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Generasi yang diwarnai hingar-bingar gadget yang itu tak bisa dihindari. Sebab, jika menolak, tentu hal tersebut justru membuat ketertinggalan yang begitu jauh.

“Yang penting orang tua harus tetap mendampingi dan mengarahkannya,” pungkasnya.