Gereja di Jombang Manfaatkan Bambu dan Daun Sukun untuk Pohon Natal

INDONESIAONLINE – Kesan unik dan ramah lingkungan terlihat pada pohon Natal yang dibuat oleh pengurus Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di Jombang. Pohon Natal yang dibuat dari bambu dan dihiasi daun sukun ini menyiratkan pesan filosofis tersendiri.

Pohon Natal di gereja yang berlokasi di Jalan Adityawarman, Kelurahan Kaliwungu ini sengaja mengusung konsep ramah lingkungan. Yaitu menggunakan potongan bambu sebagai kerangka utamanya.

Pohon Natal setinggi 5 meter ini juga dihiasi ranting bambu, lampu hias, mainan dedaunan dan lembaran daun sukun asli. Tepat di atas pohon Natal diletakan simbol bintang berwarna merah berukuran 30 cm.

Pengurus GKJW Jombang Vikar Elisabet Ditya Palupi (25) mengatakan, pohon Natal tersebut merupakan karya dari salah satu jemaahnya yang juga seniman lokal Jombang, Roedy Winarno. Menurut Elisabet, pohon Natal tahun ini sengaja menggunakan batang bambu untuk menampilkan kesan ramah lingkungan kepada jemaah gereja.

“Tentu saja kami mengusung tema go green atau ramah lingkungan setiap tahunnya. Tujuannya mengingat sebagai gereja tidak semestinya selalu menggunakan plastik. Lebih ke mengurangi penggunaan plastik sebagaimana program pemerintah yang masuk ke gereje kami,” ucapnya saat ditemui wartawan di GKJW Jombang, Rabu (21/12/2022).

Selain ramah lingkungan, pohon Natal dari bambu ini rupanya menyimpan pesan tersirat yang penuh filosofi. Elisabet menerangkan, pohon Natal dari bambu itu diibaratkan sebagai kandang domba, tempat Yesus Kristus dilahirkan.

Sedangkan bintang yang diletakan di atas pohon Natal sebagai simbol kelahiran Yesus Kristus. Kemudian, hiasan daun sukun memiliki arti persembahan.

“Mengapa ada bintang di atas? Itu adalah lambang bagaimana orang-orang majus dari timur melihat bahwa bintang itu adalah lambang Yesus yang lahir. Kemudian Ia yang lahir di kandang domba. Bintang itu sebagai petunjuk, dan bambu itu ibarat seperti kandang domba. Daun sukun ini sebagai wujud persembahan,” terangnya.

Perayaan natal tahun 2022 ini, lanjut Elisabet, diharapkan semua umat kristiani bisa merasakan suka cita dan merefleksikan diri.

“Harapan tahun ini seperti yang kita ketahui, tentu saja tidak hanya go green tapi juga harapannya semua umat bisa merasakan suka cita. Meninggalkan sikap-sikap yang lama dan memperbarui kehidupan yang lebih baik dan merasakan kasih,” pungkasnya.(*)

BambudanDaunGerejaJombangManfaatkanNatalPohonSukununtuk