INDONESIAONLINE – Harga ikan gurami di Tulungagung yang murah dikeluhkan pembudidaya. Murahnya harga ini dipengaruhi musim hujan yang tak kunjung reda dan sepinya pasar di Muara Angke Jakarta. Hal ini disampaikan Habib (42) salah satu pembudidaya ikan gurami asal Sumbergempol, Kamis (17/2/2023)

“Hujan masih terus, sementara memang pasar sepi,” kata Habib.

Pembudidaya yang juga punya akses ke pedagang ini mengatakan, sejak Desember 2022 lalu penurunan ini terus terjadi hingga usai tahun baru 2023. “Awalnya masih di atas Rp 30 ribu untuk timbang basah. Lama-lama terus turun,” ujarnya.

Per Kamis (17/2/2023) harga ikan gurami basah di Tulungagung tinggal Rp 25 ribu per kilogram dan untuk timbang kering tinggal Rp 23 ribu per kilogramnya.

Baca Juga  Lompat Jendela dan Masuk Kamar Perempuan, Pelajar di Tulungagung Ditangkap Warga

“Umumnya antara harga kering dan basah ini margin harga Rp 5 hingga Rp 10 ribu per kilogram, tapi sekarang sama-sama rendah,” ungkapnya.

Kecuali harga pelet yang belum turun, pembudidaya ikan gurami mengeluhkan seleksi untuk ikan yang terpaksa di panen. “Kalau cicilan harus bayar, ya terpaksa tetap panen. Mana mungkin kuat menahan. Hanya saja, pembeli yang dicari beratnya 4-7 ons. Untuk di bawah dan atas berat itu disortir dan masuk harga sekenanya atau jatuhnya terlalu murah,” imbuhnya.

Ia berharap, menjelang ramadan nanti harga gurami dapat kembali stabil meski tidak terlalu tinggi. “Sebenarnya kalau harga di atas Rp 30 ribu saja sudah banyak pembudidaya yang senang. Saat ini benar-benar lesu dan kalaupun menjual sekarang harus antre untuk dipanen,” pungkasnya.

Baca Juga  Bupati Tulungagung Panen Padi Nusantara di Desa Pakisrejo Rejotangan