INDONESIAONLINE – Publik dihebohkan dengan aksi pembakaran foto Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pembakaran foto itu dilakukan oleh simpatisan mantan Ketua DPD Demokrat NTT, Jefri R Kore (Jeriko). Peristiwa itu tentu langsung saja membukat Partai Demokrat murka. Mereka tidak dapat mentolerir perilaku yang dinilai telah menghina simbol Demokrat.
Salah 1 petinggai Partai Demokrat yakni Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Benny K Harman pun buka suara. Bahkan ia malah mengaku lebih senang jika foto dirinya yang diinjak atau dibakar.
“Tetapi kalau foto Ketua Umum kita yang tidak punya salah apa-apa diperlakukan begitu saya rasa kita akan mengambil langkah tindakan tegas,” kata Benny.
Pernyataan itu disampaikan Benny saat memberikan sambutan pada Acara Konsolidasi Kader DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurutnya, negara ini adalah negara demokrasi. Pihaknya juga tak melarang simpatisan menggelar unjuk rasa karena partai sangat menjunjung kedewasaan dalam berpendapat.
“Tetapi kalau kebebasan itu disalahgunakan tentu saja saya tidak setuju apalagi dipakai untuk menghina sesama,” ujar Benny.
Diketahui, pembakaran foto AHY itu sudah dilakukan 2 kali yakni pada Rabu (4/1/2022) lalu dan yang kedua pada Sabtu (5/2/2022) saat sedang dilaksanakan konsolidasi partai di Grand Mutiara Kupang. Menurut Benny, penistaan terhadap Demokrat adalah sebuah tindakan yang melanggar hukum dan tidak bisa dibiarkan.
Lebih lanjut, dia juga mempertanyakan para kader demokrat di NTT yang seakan tidak memberikan reaksi atas tindakan tersebut. “Apabila bapak ibu sekalian diam dan tidak marah, maka harus dipertanyakan komitmen dan militansi saudara-saudara sekalian, kecuali itu bagian dari agenda saudara-saudara lakukan,” tandas Benny.
Sementara, Ketua DPD Partai demokrat NTT Leonardus Lelo mengatakan, atas peristiwa tersebut pihaknya telah melaporkannya ke Polda NTT. “Sudah kita laporkan dan sudah dalam proses,” Kata Lelo.
Sedangkan, hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan langsung dari AHY mengenai peristiwa tersebut.
Desi Kris