Beranda

Heboh Pertamax Diduga Tercampur Air, Pertamina Turun Tangan Sidak SPBU Ciliwung

Heboh Pertamax Diduga Tercampur Air, Pertamina Turun Tangan Sidak SPBU Ciliwung
Arga Satya, Sales Branch Manager Fuel Pertamina 1 Malang saat melakukan pengecekan Pertamax di SPBU Ciliwung, Kota Malang (jtn/io)

INDONESIAONLINE – Sebuah video viral di media sosial yang menampilkan keluhan warga mengenai dugaan bahan bakar jenis Pertamax tercampur air di SPBU Ciliwung, Kota Malang, memicu respons cepat dari PT Pertamina Patra Niaga.

Tim Pertamina langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU bernomor 5465173 tersebut untuk memastikan kualitas bahan bakar.

Sales Branch Manager Fuel Pertamina 1 Malang, Arga Satya, memimpin langsung pengecekan pada Senin (14/4/2025). Kedatangannya bertujuan menindaklanjuti keresahan masyarakat yang dipicu oleh video viral tersebut.

“Kami sudah lakukan pengecekan menyeluruh di tangki pendam SPBU menggunakan pasta air, dan terbukti tidak terdapat kandungan air,” tegas Arga saat dikonfirmasi di lokasi.

“Sampel BBM Pertamax yang kami ambil juga menunjukkan warna biru bening, jernih, dan tidak ada indikasi tercampur air. Bisa kami pastikan kondisi BBM di SPBU ini aman dari kontaminasi air,” lanjutnya.

Pertamina bergerak cepat merunut kronologi kejadian berdasarkan aduan warga. Diketahui, konsumen yang membuat video viral tersebut melakukan pengisian Pertamax pada Sabtu pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

“Data transaksi kami menunjukkan, pada hari yang sama dan dari nozel (selang pengisian) yang sama, ada 440 transaksi pembelian Pertamax. Namun, hingga saat ini, baru satu aduan tersebut yang kami terima,” ungkap Arga, mengindikasikan bahwa kejadian ini kemungkinan bersifat kasuistik.

Pihak Pertamina juga telah berupaya menghubungi warga yang bersangkutan untuk mendapatkan detail lebih lanjut mengenai waktu pengisian dan keluhan yang dialami. “Sejauh ini tidak ada laporan serupa dari konsumen lain, seharusnya (pasokan BBM) aman,” ujar Arga.

Terkait insiden ini, Arga menyatakan Pertamina tidak akan menempuh langkah hukum. Fokus utama adalah membuktikan bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) di SPBU Ciliwung telah dijalankan dengan benar dan kualitas BBM terjaga.

Ia juga menambahkan bahwa keluhan semacam ini tidak sering terjadi. “Sebelumnya pernah ada di SPBU Lawang, dan sekarang ini (di Ciliwung),” sebutnya.

Untuk mencegah kejadian serupa dan menjaga kepercayaan konsumen, Pertamina mewajibkan seluruh SPBU di wilayahnya melakukan pengecekan rutin kondisi tangki dan kualitas BBM setiap pagi sebelum memulai operasional.

“Ini sudah menjadi SOP wajib. InsyaAllah, dengan pengecekan rutin, kita bisa terhindar dari masalah kontaminasi air,” tutur Arga.

Disinggung mengenai kemungkinan air masuk ke tangki kendaraan konsumen itu sendiri, Arga menjelaskan hal tersebut di luar kewenangan pemeriksaan Pertamina di SPBU. Namun, ia tidak menampik adanya potensi tersebut, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi.

“Kita tidak bisa memungkiri, saat hujan deras ada kemungkinan kebocoran pada tangki (kendaraan) motor atau mobil, tapi kami tidak bisa memastikan tanpa pengecekan langsung di kendaraannya. Dari sisi kami, kami menjamin BBM di SPBU ini tidak ada air,” pungkasnya (hs/dnv).

Exit mobile version