JATIMTIMES – Kasus bunuh diri mahasiswi Universitas Brawijaya tepat di samping makam ayahnya, Novia Widyasari, masih ramai diperbincangkan publik. Novia dikabarkan nekat mengakhiri hidupnya akibat depresi.

Menanggapi hal tersebut, ibu Novia angkat bicara. Hal itu terlihat dari video yang beredar di sosial media, bahwasannya sang ibu menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kejadian tersebut.

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Saya mamanya Novia. Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas berita yang beredar, atas kejadian semua ini. Saya memohon maaf atas semua kesalahan anak saya kepada seluruhnya yang mengenal anak saya. Ini adalah kejadian yang di luar nalar saya, di luar kemampuan saya, dan saya mohon maaf sekali supaya ini tidak dibesar-besarkan di media apapun,” ungkapnya.

Dia menceritakan singkat, bahwa sang anak sempat mengalami depresi. Sebagai orang tua, dia pun juga semopat mendampingi Novia Widyasari untuk pergi berobat sebelum akhirnya bunuh diri.

Baca Juga  MSAT DPO Pencabulan Santriwati di Jombang Diamankan Usai 15 Jam Pencarian di Pondok

Memang anak saya ini depresi. Pada tanggal 29 November, hari Senin itu saya bawa ke RSJ, dan dinyatakan dia ini stres, depresi. Di sana diberikan obat oleh dokter jiwa dan memang anaknya ini sudah tertekan sekali dan sangat berat,” terangnya.

Sang ibu juga mengaku, sudah berupaya berulang kali mencegah anaknya melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Sampai akhirnya jasad Novia ditemukan di makam ayahnya. Novia diduga minum racun untuk mengakhiri hidupnya.

Berkali-kali saya sudah mencegah untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Sampai kemarin ditemukan di atas makam ayahnya itu sudah kondisi meninggal dunia. Dan memang di samping jenazah anak saya itu ada cairan yang ada mengandung racun mungkin, sudah dibawa oleh pihak kepolisian,” katanya.

Dalam hal ini, Ibu Novia juga menegaskan jika tidak menginginkan jasad anaknya diautopsi. Atas kejadian ini, ia menerima hal tersebut sebagai musibah dan tidak ingin membesar-besarkan masalah ini. Dirinya sekali lagi juga memohon doa atas kepergian Novia kepangkuan sang pencipta kepada semua pihak.

Baca Juga  Edarkan Sabu, Pemuda Asal Kauman Diringkus Polisi

Dari situ memang saya tidak bersedia untuk anak saya diotopsi ataupun dilakukan tindakan lain, karena memang ya sudah ini musibah keluarga saya. Jadi, saya sudah tidak ingin membesar-besarkan lagi masalah ini. Saya hanya ingin doa dari panjenengan semuanya agar anak saya diampuni. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tutupnya.

Untuk diketahui, kabar meninggalnya mahasiswi Universitas Brawijaya ini cukup menyita perhatian publik. Novia dikabarkan depresi lantaran diduga diperkosa dan dipaksa menjalani aborsi oleh kekasihnya yang merupakan anggota polisi, Randy Bagus.

Randy, anggota polisi berpangkat Brigadir Dua (Bripda) saat ini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka aborsi atas kasus tersebut.



Arifina Cahyati Firdausi