INDONESIAONLINE – Mentri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan sejumlah spekulasi terkait motif pembunuhan terhadap Brigadir J oleh atasannya, mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Mahfud MD memaparkan bahwa sejauh ini terdapat tiga spekulasi motif di balik kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang berkembang di masyarakat.

Dia mengatakan, spekulasi pertama dipicu oleh pelecehan seksual. Kedua, cinta atau perselingkuhan. Ketiga, perkosaan yang menyebabkan Brigadir J ditembak di tempat.

Terlepas dari spekulasi tersebut, Mahud mengaku telah mendapatkan informasi soal motif yang sebenarnya. Menurutnya, motif tersebut berbeda dengan beragam spekulasi yang telah beredar di media umum. Namun, Mahfud enggan menyampaikan hal tersebut karena bukan kewenangannya.

Baca Juga  Agar Obyektif, Tim Hukum Mas Bechi Minta Sidang Digelar Secara Offline

“Saya dapat bocoran. Tapi kan tidak boleh, saya mengatakan begitu biar dikonstruksi dulu. Dapat hal-hal yang mungkin tidak pernah muncul di publik dari Komnas HAM, LPSK, perorangan, senior Polri, senior tentara, dan sebagainya,” ujar Mahfud MD dalam program Satu Meja Kompas Tv pada Rabu (10/8) malam.

“Nanti polisi yang membuka ke publik lalu dibuka di pengadilan, oleh jaksa. Kalau tanya ke saya nanti malah salah,” katanya.

Sejauh ini polisi juga belum mengumumkan motif di balik insiden pembunuhan yang terjadi pada Brigadir J. Pihak kepolisian juga menyebut motif kasus masih dalam proses pendalaman oleh tim khusus.

Belakangan, setelah jumpa pers kepolisian yang menetapkan Ferdy Sambo sebagai tersangka, Mahfud mengatakan motif kasus tersebut biar dikonstruksi langsung oleh pihak polisi karena terlalu sensitive. Ia juga menyinggung motif di balik insiden Brigadir J hanya boleh didengar oleh orang dewasa.

Baca Juga  Menpora Bicara Beban Moral dan Amanah Jokowi usai Diperiksa Terkait Korupsi BTS Kominfo

“Soal motif biar nanti dikonstruksi hukumnya karena sensitive. Mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa,” ujar Mahfud dalam konferensi pers, Selasa (9/8).