INDONESIAONLINE – I2 atau Indonesia Indicator merilis hasil debat antara calon wakil presiden (cawapres) Jumat (22/12/2023) lalu. Di mana, hasilnya cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka mendapatkan ekspos dan engagement terbesar dari nitizen dibandingkan Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

Ekspos Gibran mencapai 69.259 dengan engagement 2.425.615. Engagement terbesar terlihat dari apresiasi sejumlah netizen terhadap performa Gibran yang dinilai sangat meyakinkan dan di luar ekspektasi publik.

Untuk Mahfud meraih ekspos sebesar 53.479 post dengan engagement 1.023.434 dan Muhaimin sekitar 46.573 post dengan 1.306.364 engagement.

Candaan ‘dikira cupu ternyata suhu’ untuk Gibran menjadi narasi yang cukup banyak diunggah netizen. Tak hanya itu, netizen juga banyak mengaku beralih mendukung Gibran karena penampilannya di luar prediksi.

“Secara umum panggung debat milik Gibran dalam arti bukan kemampuan penguasaan temanya melainkan secara psikologis sejak awal orang memang ingin tahu apakah Gibran sanggup berdiri dan berbicara dalam debat atau tidak. Ia menunjukkan bahwa ia bisa. Gibran memosisikan diri sebagai anak muda yang berhadapan dengan seorang ketua partai dan seorang profesor,” ungkap Rustika Herlambang Direktur Komunikasi I2, Minggu (24/12/2023).

Baca Juga  Goenawan Mohamad Tanya Netralitas TNI, Ini Jawabannya

Di sisi lain, Mahfud mendapatkan tingkat perbincangan positif tertinggi sekitar 65 persen dibanding Gibran 48 persen dan Muhaimin 33 persen. Tingginya sentimen positif Mahfud juga diikuti dengan emotion trust yang besar hingga mencapai 65 persen.

Sebagian hasil dari I2 itu merupakan riset perbincangan di media sosial mengenai Debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 edisi kedua. Data yang diambil dalam rentang waktu 18.00-23.00 WIB di hari debat berlangsung, dihimpun dari perbincangan netizen di lima platform media sosial (Twitter/X, Facebook, Instagram, Tiktok, Youtube).

Data dianalisis secara realtime dengan menggunakan sistem Intelligence Socio Analytics (ISA) dan Social Network Analytics (SNA).

Baca Juga  Enam Perempuan Bertransaksi Seksual dan Minuman Beralkohol Diamankan Satpol PP Kota Malang

Hasil lainnya, menurut I2 adalah netizen milenial (22-40 tahun) dan generasi X (41-55 tahun) lebih banyak memberikan respon. Milenial berkontribusi hingga 68 persen dalam percakapan, generasi X sekitar 22 persen, sedangkan gen z (18-21 tahun) 6 persen.

“Netizen laki-laki memberi kontribusi lebih besar sekitar 79 persen, sementara netizen perempuan 21 persen,” ungkap Rustika,

Berdasarkan peta jejaring perbincangan netizen di Twitter/X, kelompok netizen netral menguasai perbincangan sekitar 34,11 persen, dengan sorotan terbanyak mengarah kepada Gibran yang dianggap menguasai tema debat.

Netizen terekam memberi julukan Gibran sebagai ‘El-Sulfat’, Muhaimin sebagai ‘El-Slepet’, sedangkan Mahfud dianggap sebagai sosok senior yang sopan dan menghargai lawan.

Adapun kelompok-kelompok lain yang juga mengisi perbincangan antara lain kelompok pendukung Gibran 25,42 persen, kelompok pendukung Muhaimin 19,51 persen, dan kelompok pendukung Mahfud 17,38 persen.