INDONESIAONLINE – Harga bawang merah di Tulungagung ikut naik setelah cabai rawit di angka 100 ribu rupiah per kilogramnya. Untuk bawang merah pilihan atau great A, di pasaran dibanderol 55 ribu rupiah per kilogramnya.

“Hari ini yang bawang merah bagus itu 55 ribu sekilo, yang agak kecil 50 ribu rupiah dan ada yang di bawahnya sedikit,” kata Rianti, salah satu pedagang kelontong yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.

Kiriman bawang merah ini ia dapatkan dari pasar lokal Tulungagung saja. Menurutnya, saat ini petani bawang merah sudah ada yang panen meski belum begitu serempak.

“Sudah ada yang langsung suplai, bawang merah lokal saja,” ujarnya.

Baca Juga  Tekan Laju Inflasi, Gelontor 41 Ton Minyak Goreng Curah pada Operasi Pasar Murah

Namun, harga di eceran ternyata masih cukup tinggi. Andri (35) pedangan ritel yang mengecer bahan dasar bumbu dapur ini mengatakan, harga bawang merah masih mencapai 70 ribu rupiah per kilogramnya.

“Masih tinggi, karena kulakannya masih mahal,” imbuhnya.

Lalu berapa harga bawang merah ini di tingkat petani? Darsono (40) petani bawang merah asal desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol ini mengatakan jika beberapa hari lalu sempat menembus angka 60 ribu lebih.

“Tapi beberapa hari ini terus turun, bahkan tidak sampai 50 ribu rupiah per kilogramnya,” ungkapnya.

Harga dasar dari petani tidak dapat serta merta sesuai dengan harga di pasaran. Pasalnya, distribusi barang dan harga kulak juga menjadi penentu harga akhir komoditas ini di pasar.

Baca Juga  Cegah Harga Pangan Naik, Pj Wali Kota Malang: TPID Perlu Intervensi Pasar