INDONESIAONLINE –  Pertanyaan kapan kiamat telah jadi bahan studi berbagai pihak, tak terkecuali para ilmuwan planet. Mereka menyebut kemungkinan bumi akan mengalami kiamat sekitar 1,3 miliar tahun lagi.

Ilmuwan planet Ravi Kopparapu dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA juga menyampaikan, saat itu (kiamat terjadi) sudah tidak ada manusia yang hidup. Serta penyebab kematian bumi diakibatkan ulah matahari.

Kehidupan di bumi akan berakhir jauh lebih cepat sebelum kematian bumi oleh matahari. Mengutip LiveScience, bumi akan menjadi tidak layak huni bagi sebagian besar organisme dalam waktu sekitar 1,3 miliar tahun karena evolusi alami Matahari.

“Bumi mungkin memiliki waktu 4,5 miliar tahun sebelum Matahari menjadi raksasa merah besar dan kemudian menelan Bumi,” ujar Kopparapu.

Baca Juga  Viral, Penjual Sayur Ikuti Konvoi Rombongan Moge

Menurut Badan Antariksa Eropa, raksasa merah terbentuk pada tahap akhir evolusi bintang. Ketika bintang tersebut kehabisan hidrogen untuk bahan bakar fusi nuklirnya dan mulai mati,

Begitu fusi berhenti, gravitasi akan mengambil alih. Inti helium akan mulai terkompresi karena gravitasi yang akan menaikkan suhu.

Lonjakan panas tersebut akan menyebabkan lapisan plasma terluar Matahari mengembang drastis.

“Matahari akan membengkak setidaknya sebesar orbit Bumi,” kata Kopparapu.

Masalahnya, Bumi diprediksi tidak akan bertahan selama 4,5 miliar tahun tersebut lantaran tak lagi jadi planet yang layak dihuni.

“Anda tidak perlu menunggu lapisan terluar [Matahari] mencapai Bumi,” ujarnya.

Planet ini akan mengalami panas ekstrem jauh sebelum Matahari menyelesaikan transisinya menjadi raksasa merah. Ketika proses kematian Matahari meningkat, suhu lautan akan menguap, atmosfer pada akhirnya akan hilang, dan gaya pasang surut gravitasi matahari akan menghancurkan Bumi.

Baca Juga  Ahli Surga yang Pernah Disiksa dan Dijemur di Terik Matahari