Beranda

Infeksi Amuba dari Air Galon Isi Ulang Gemparkan Medsos

Infeksi Amuba dari Air Galon Isi Ulang Gemparkan Medsos
Tangkapan layar curhat akun TikTok @queenaauroraaa terkait anaknya yang terkena infeksi amuba diduga dari konsumsi air galon isi ulang (tiktok)

INDONESIAONLINE  – Sebuah insiden kesehatan baru-baru ini menarik perhatian luas di media sosial (medsos) setelah seorang ibu membagikan pengalaman mengejutkan mengenai anaknya yang diduga terinfeksi amuba dari air galon isi ulang. Melalui akun TikTok-nya, @queenaauroraaa, ibu tersebut menceritakan bagaimana kondisi anaknya yang awalnya dianggap hanya cacingan ternyata merupakan gejala dari infeksi serius.

Pada Rabu (10/7), sang ibu mengungkapkan dalam video TikTok bahwa anaknya mulai merasakan sakit di bagian pantat, dan setelah mengira gejala tersebut sebagai infeksi cacing, ia memberikan obat cacing. Namun, ketika kondisi anaknya tidak membaik, ibu ini memutuskan untuk membawa anaknya ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dokter yang menangani kemudian merekomendasikan tes feses, dan hasilnya menunjukkan adanya parasit amuba, yang menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai amubiasis. Dalam sebuah pesan WhatsApp, dokter mengonfirmasi temuan tersebut: “Ini dalam fesesnya ada amuba. Jadi amubiasis.”

Berdasarkan penuturan sang ibu, dokter menduga bahwa sumber infeksi amuba adalah air galon isi ulang yang dikonsumsi anaknya. “Kata prof, kemungkinan anakku terpapar amuba ini dari air isi ulang. Ya Allah, sebahaya itu ya air isi ulang yang tidak jelas kebersihannya,” tulisnya dalam video TikTok tersebut.

Amubiasis, seperti dijelaskan oleh Siloam Hospitals, adalah infeksi usus yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala seperti kram perut dan diare, dan tanpa pengobatan yang tepat, bisa menyebabkan komplikasi serius seperti penyebaran parasit ke hati atau otak.

Infeksi ini lebih umum terjadi di negara-negara tropis atau berkembang yang memiliki standar sanitasi yang rendah. Diperkirakan sekitar 50 juta orang terinfeksi amuba setiap tahun, dan parasit ini dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi serta kontak dengan permukaan yang tidak bersih.

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran baru mengenai standar kebersihan dan proses filtrasi air galon isi ulang. Masalah ini juga telah disorot oleh dokter Ayman Alatas, yang sebelumnya mengungkapkan kekhawatiran tentang kontaminasi bakteri E. coli dalam air isi ulang. E. coli adalah bakteri yang tidak seharusnya ada dalam air minum karena dapat menyebabkan diare dan dehidrasi yang fatal.

Dokter Ayman menegaskan pentingnya menjaga kebersihan makanan dan minuman. “Pastikan makanan yang kita makan bersih dan matang. Yang terpenting juga, jangan lupa memastikan air yang kita minum tidak tercemar mikroorganisme,” ujarnya.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat mengenai risiko kesehatan yang terkait dengan kebersihan air dan makanan, serta perlunya memastikan bahwa produk-produk yang dikonsumsi telah melalui proses filtrasi dan sanitasi yang memadai (bn/dnv).

Exit mobile version