INDONESIAONLINE – Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau Lato-Lato patut diwaspadai menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 H.

Pasalnya, wabah LSD mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Virus LSD rawan menular pada hewan ternak untuk kurban seperti sapi dan kerbau.

Lantas apa itu LSD? Melansir situs Kementerian Pertanian, LSD adalah suatu penyakit kulit infeksius yang disebabkan karena Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). LSDV sendiri merupakan sejenis virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxviruz dan juga famili Poxviridae.

Menurut Wakil Ketua Tim Dokter Hewan Kurban PD RPH Surabaya Sindhuranu ciri-ciri sapi yang terkena penyakit LSD secara kasat mata bisa dilihat dari bagian kulit hewan.

“Kalau LSD, untuk ciri-cirinya di bagian kulit luar ada benjolan dan merata. Biasanya, di bagian depan, dan orang ada yang bilang lato-lato, kalau bercak-bercak itu bukan (karena LSD), tapi karena alergi,” ujar Sindhu, dikutip JatimTimes, Sabtu (10/6/2023).

Baca Juga  Minum Campuran 3 Bahan ini, Gangguan Kecemasan atau Anxiety Disorder Bisa HilangĀ 

Selain benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut, ciri lainnya yakni sapi mengalami demam dengan panas badan 41 derajat celcius. Dan ciri ketiga hewan kurban kena LSD adalah kehilangan nafsu makan, lesu. Serta yang keempat itu hewan mengalami penurunan produksi susu.

Sementara untuk PMK, Sindhu meminta agar segera mengecek bagian vital sapi atau kambing. Terutama, bagian paru dan jantung. “Kalau PMK, biasanya di jantung ada corak macan atau tiger heart, serta di beberapa bagian lainnya juga ada,” ungkapnya.

Selain itu, Ia juga menganjurkan masyarakat agar benar-benar membersihkan daging sapi dan kambing usai disembelih. Begitu juga dengan alat-alat yang digunakan untuk memotong dan memasak daging sebelum dikonsumsi.

Baca Juga  Ubah Gaya Hidup, Bisa Cegah Penyakit Kanker dari Rumah

Sindhu juga mengimbau agar masyarakat waspada saat mengonsumsi daging hewan kurban sebagai antisipasi. Ia menyarankan agar masyarakat memasak daging dengan cara yang baik dan benar. Tujuannya agar tidak terkena PMK dan LSD.

“Wajib untuk direbus dulu di air mendidih. Hal itu tak hanya untuk daging sapi, tapi juga untuk kambing. Daging harus direbus dengan air mendidih dan minimal sekitar 5 sampai 10 menit,” katanya.

“(Termasuk) Usus, jeroan, dan semuanya (direbus). Tujuannya, agar tidak menjadi agen penyebaran virus,” tandas Sindhu (bn/dnv).