INDONESIAONLINE – Komika Zarry Hendrik kembali menjadi sorotan di platform X (Twitter) belakangan ini. Hal itu terjadi setelah Zarry menyebut aksi Kamisan sebagai dagangan.

Pernyataan Zarry itu disampaikan saat ia mengikuti space Twitter dengan tema ‘Tolol Politik’ yang diselenggarakan akun @dayatpiliang.  “Gw harus akui bahwa gw tidak melakukan 2 hal ini; gw tidak pernah datang ke Kamisan dan gw tidak pernah dagang Kamisan,” kata Zarry seperti dilihat pada Kamis (18/1/2024).

Pernyataan Zarry yang menyebut aksi Kamisan sebagai dagangan itu pun membuat publik geram. Hingga Kamis (18/1/2024) siang, aksi Kamisan menjadi trending dalam X.

Banyak warganet yang menilai Zarry tak memiliki empati atas usaha para pegiat HAM yang terus menyuarakan keadilan dalam aksi Kamisan.

“Gaada empatinya sama sekali heran,” @marah****.

“Serius aksi Kamisan cuma dianggap dagangan? Apa keuntungan yg didapat keluarga yg ditinggalkan? Jika anakmu @zarryhendrik diculik, lalu orang anggap itu cuma dagangan, bagaimana perasaanmu?,” @letme******.

Selain itu, ada juga beberapa warganet yang mengkaitkan pernyataan Zarry itu dengan dukungannya kepada capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Baca Juga  Mahasiswi Tewas Diseruduk Truk

“dikira ini cuma digoreng 5 tahun sekali. dia ga liat apa ini udah aksi yang ke-802, padahal dia sendiri belum tentu punya nyali buat datang,” @reyhan******.

“blunder terus, hari hari blunder, kasian bgt punya buzzer kok hobi blunder,” @riel****.

Menanggapi ramainya pernyataannya itu, Zarry buru-buru klarifikasi melalui akun X pribadinya. Dia mengklaim memang belum pernah datang ke aksi Kamisan.

“Respect to them.. Aku memang belum pernah datang ke aksi tsb. Semoga bisa di lain kesempatan, di waktu dan suasana yang lebih pas,” tulis Zarry.

Dia lantas mengatakan ucapannya itu karena ia terbawa emosi dan mengatakan bahwa dirinya resah jika aksi Kamisan ditunggangi pihak-pihak tertentu.

“Aku minta maaf banget untuk kata-kata aku yang insensitif kemarin, terutama untuk pihak-pihak yang kecewa atau tersakiti oleh perkataanku jujur, itu tercetus secara emosional karena aku punya keresahan dengan adanya pihak-pihak yang menjadikan hal-hal semacam ini untuk dagangan atau gorengan politik,” terangnya.

Lebih lanjut, Zarry kemudian menuliskan bahwa pihak-pihak berdagang aksi Kamisan yang ia maksud bukan mereka yang bergerak atas dasar kemanusian.

Baca Juga  Anggaran Rp 100 Juta, Baru 4 Bulan Pembangunan Jalan di Desa Ngadirejo Madiun Sudah Hancur

“Pihak-pihak yang aku maksud tentunya bukan mereka yang murni bergerak atas dasar kemanusiaan dan perjuangan keadilan. Pihak-pihak yang aku maksud adalah mereka yang suka memainkan isu-isu sensitif untuk suatu agenda bisnis serangan politik yang bukan murni kepedulian dan tanda hormat kepada terkait di dalamnya. Kuharap, itu bukan kamu,” jelas Zarry membalas postingan dari pengguna Twitter yang marah karena ucapan aksi Kamisan sebagai dagangan.

Sebagai informasi, aksi Kamisan merupakan aksi yang dilakukan setiap hari Kamis di depan Istana Negara yang dilakukan oleh korban pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia.

Aksi ini pertama kali dimulai pada tanggal 18 Januari 2007. Tuntutan dari kegiatan ini adalah menuntut negara untuk menuntaskan pelanggaran HAM berat di Indonesia, seperti Tragedi 65, Semanggi, Trisakti, Tragedi 13-15 Mei 1998, Peristiwa Tanjung Priok, Peristiwa Talangsari 1989, dan lain-lain.

Hari ini, 18 Januari 2024, aksi Kamisan memperingati aksi ke-17 tahun. Namun, menjelang Aksi Kamisan, akun Twitter @aksikamisan justru hilang. Sampai berita ini diterbitkan, masih belum diketahui mengapa dan oleh siapa akun tersebut hilang. (bin/hel)