INDONESIAONLINE – Mengelola keuangan bukanlah hal yang mudah bagi banyak orang, terutama jika kebiasaan buruk telah menjadi pola hidup sehari-hari. Dari gaji yang selalu habis sebelum akhir bulan hingga utang yang menumpuk, kondisi ini sering membuat frustrasi.
Namun, dengan langkah-langkah tepat dan konsistensi, kebiasaan keuangan buruk dapat diubah menjadi lebih baik. Praktisi bisnis online Irfan Maulana membagikan kiat-kiat praktis yang bisa membantu mengubah kebiasaan keuangan buruk menjadi lebih baik.
“Dulu gaji habis sebelum akhir bulan, sekarang alhamdulillah, malah bisa menabung,” ujar Irfan, dikutip Instagramnya @irfanmaulana.id, Selasa (19/11).
Berikut ini beberapa langkah yang Irfan yakini dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan keuangan:
1. Catat Semua Pengeluaran
Langkah awal yang disarankan adalah mencatat setiap pengeluaran, bahkan untuk hal kecil seperti jajan kopi atau biaya parkir. “Dengan mencatat, kamu akan tahu ke mana uangmu pergi dan mulai menyadari kebiasaan boros yang perlu dikurangi,” jelas Irfan. Cara ini membantu memantau dan mengevaluasi kebiasaan pengeluaran dengan lebih cermat.
2. Prioritaskan Kebutuhan, Bukan Keinginan
Menurut Irfan, penting untuk membedakan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan seperti makanan, listrik, dan transportasi harus didahulukan, sementara keinginan seperti barang tidak mendesak bisa ditunda. “Buat daftar belanja sesuai kebutuhan dan disiplin mengikuti daftar tersebut,” sarannya.
3. Gunakan Metode Pembagian Gaji
Irfan merekomendasikan metode alokasi gaji 50/30/20 sebagai panduan:
– 50% untuk kebutuhan pokok
– 30% untuk hiburan atau keinginan
– 20% untuk tabungan dan investasi
“Proporsi ini bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing,” tambahnya.
4. Kurangi Pengeluaran Tidak Penting
Memeriksa kembali pengeluaran rutin seperti langganan streaming atau makanan pesan antar dapat membantu menghemat uang. “Ganti dengan alternatif yang lebih hemat, misalnya masak sendiri di rumah,” ujar Irfan. Langkah sederhana ini bisa mengurangi beban pengeluaran secara signifikan.
5. Mulai Menabung dari Nominal Kecil
Banyak orang sering menunda menabung dengan alasan menunggu sisa uang di akhir bulan. Irfan menyarankan agar alokasi tabungan dilakukan segera setelah gaji masuk, meskipun nominalnya kecil. “Mulailah menabung meski hanya Rp 100 ribu. Gunakan sistem autodebet untuk mempermudah konsistensi,” katanya.
6. Cari Sumber Penghasilan Tambahan
Untuk menambah pendapatan, Irfan menyarankan mencari penghasilan sampingan yang tidak mengganggu pekerjaan utama. “Kamu bisa coba jualan online, menjadi freelancer, atau membuat konten digital. Penghasilan tambahan ini bisa dialokasikan untuk menabung atau melunasi utang,” paparnya.
7. Hindari Berutang untuk Kebutuhan Konsumtif
Jika terpaksa berutang, Irfan menegaskan agar utang tersebut digunakan untuk kebutuhan penting, bukan sekadar gaya hidup. “Prioritaskan melunasi utang kecil terlebih dahulu untuk mengurangi beban mental,” ungkapnya.
8. Bangun Kebiasaan Menunda Belanja Impulsif
Untuk menghindari belanja impulsif, Irfan menyarankan menunggu 24-48 jam sebelum membeli barang yang tidak terlalu mendesak. “Tunggu sejenak dan pikirkan matang-matang sebelum membeli sesuatu. Ini bisa membantu mencegah belanja tidak terencana,” jelasnya.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Irfan berharap siapa pun bisa mengontrol pengeluaran mereka dengan lebih baik dan memperbaiki kondisi keuangan secara bertahap. “Perubahan finansial tidak terjadi dalam semalam, tapi dengan konsistensi, hasilnya pasti terasa,” tutup Irfan. (bn/hel)