Jangan Makan Ketupat dengan Lauk Ini, Bisa Berakibat Fatal bagi Kesehatan

Jangan Makan Ketupat dengan Lauk Ini, Bisa Berakibat Fatal bagi Kesehatan
Ketupat bersanding dengan makanan lain. Di Indonesia ada Lebaran Ketupat seminggu setelah Idul Fitri. (foto: istock)

INDONESIAONLINE – Sebagian warga Indonesia merayakan Lebaran Ketupat seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Perayaan ini menjadi momen spesial untuk bersilaturahmi sambil menikmati hidangan khas, terutama ketupat yang menjadi ikon utamanya.

Ketupat yang terbuat dari beras dan dibungkus dengan anyaman daun kelapa memiliki rasa yang netral, sehingga cocok disandingkan dengan berbagai lauk pendamping yang kaya rasa.

Kehadiran lauk-pauk ini tidak hanya menambah kenikmatan bersantap, tetapi juga mencerminkan keberagaman kuliner Indonesia yang kaya rempah dan tradisi turun-temurun. Beragam lauk pendamping ketupat dihidangkan untuk memperkaya rasa dan menambah selera makan.

Namun dari banyaknya lauk-pauk dan hidangan pendamping ketupat, terdapat beberapa jenis makanan atau lauk-pauk yang sebaiknya tidak dimakan secara bersamaan dengan ketupat. Sebab, hal ini berdampak fatal bagi kesehatan jika dilakukan. Apalagi jika memakannya dalam jumlah yang tidak sedikit. Alih-alih Lebaran ketupat dengan penuh kegembiraan, justru bisa berakhir penderitaan.

Oleh karena itu, sebaiknya jangan mengonsumsi hidangan pendamping ini dengan ketupat secara bersamaan.

Lantas, apa saja makanan yang tidak boleh dimakan bersamaan dengan ketupat?

Sambal Goreng Kentang

Ilustrasi sambal goreng kentang. (Foto: Freepik)

Salah satu lauk favorit teman makan ketupat adalah sambal goreng kentang. Rasanya yang pedas pas menemani ketupat dan sayur godog yang gurih.

Namun ternyata, makan ketupat bareng sambal goreng kentang sangat tidak dianjurkan. Hal ini dikarenakan kedua makanan tersebut, yaitu kentang dan ketupat, sama-sama sumber karbohidrat.

Dilansir dari laman Grid Health, selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan kentang juga punya indeks glikemik yang tinggi.

Diwartakan Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi. Semakin tinggi suatu GI, tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.

Sumber karbohidrat dengan angka indeks glikemik yang rendah, yaitu di bawah 55, disebut sebagai sumber karbohidrat yang baik.

Lantas, berapa nilai indeks glikemik yang dimiliki oleh nasi dan kentang? Ternyata kedua makanan ini punya nilai indeks glikemik yang sangat tinggi, yaitu 73 untuk nasi putih dan 78 untuk kentang.

Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi kentang dan nasi secara bersamaan. Pasalnya jika dilakukan bersamaan, apalagi sering, akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2. Hal ini karena gula darah yang naik dengan cepat.

Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula darah.

Jika hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.

Mengonsumsi kentang dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas karena gula di kedua makanan itu mengandung banyak kalori.

Kalori yang berlebih ini akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak. Kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.

Jeroan yang Dicampur Santan

Ilustrasi jeroan yang Dicampur Santan. (Foto: Freepik)

Semua tahu kalau jeroan tidak terlalu sehat untuk tubuh. Apalagi jika jeroannya dipadukan dengan santan seperti kala Lebaran tiba, bahayanya jadi dua kali lipat.

Ahli gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun SGz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak. Namun, santan termasuk lemak yang baik. Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol. Misalnya telur, daging, dan terutama jeroan.

Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk. Oleh karena itu, sebaiknya jangan memilih menu jeroan saat Lebaran tiba.

Jika mau gulai, lebih baik pilih gulai dada ayam yang rendah kolesterol. Atau gulai ikan pun bisa jadi pilihan.

Semua tahu  kolesterol merupakan awal dari semua penyakit berbahaya mulai dari stroke sampai serangan jantung. (mt/hel)