INDONESIAONLINE – Jatah  vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk Kota Batu dikurangi. Sebelumnya Kota Batu mendapatkan jatah  12.500 vaksin. Namun ada perubahan, terdapat pengurangan jatah 4.500 dosis.

Sehingga, Kota Batu hanya mendapatkan 8.000 vaksin. Sedangkan 4.500 vaksin  dialihkan ke kabupaten atau kota yang hewan ternaknya banyak terdampak kasus PMK.

“Tepatnya pada 3 Juli jumlah vaksin yang diterima Kota Batu dikurangi dan dialihkn ke daerah lain yang menbutuhkan,” ungkap Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, Senin (18/7/2022).

Deri 8.000 dosis vaksin yang diterima Kota Batu, capaian vaksinasi hewan ternak mencapai 7.915 atau 98,84 persen.

Vaksinasi PMK dilaksanakan sebanyak tiga  tahap. Selanjutnya vaksin 2 dilaksanakan satu bulan kemudian. Sedangkan vaksin 3 atau booster dilaksanakan 6 bulan kemudian.

Baca Juga  Jaga Kesehatan Gigi dengan Scaling Gigi, Simak Penjelasan Dokter Gigi RSI Unisma

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu Heru Yulianto menambahkan, sejak didistribusikannya vaksin hewan ternak di Kota Batu akhir bulan Juni lalu, penanganan lebih cepat sehingga mampu mengurangi penyebaran PMK.

“Jumlah hewan ternak yang terpapar PMK memang tidak terlalu banyak seperti di kota lain, sehingga pendistribusian dan vaksinasi bisa lebih cepat,” ungkap Heru.

Populasi hewan ternak sapi  di Kota Batu mencapai 15.413 ekor.  Rinciannya 2.597 sapi potong dan 12.816 sapi perah.

Dari jumlah tersebut, kini ada 559 sapi terdampak PMK, 105 mati, 3.363 sembuh, dan 110 terpaksa dipotong.

Sementara itu, para peternak saat ini juga melakukan pencegahan dengan menggunakan eco enzym (EE) yang  dinilai efektif menyembuhkan PMK.

Baca Juga  Cek Khasiat Teh Herbal Mawali untuk Kesehatan, Kandungan Utamanya Daun Sambung Nyawa