INDONESIAONLINE – Tak ada yang abadi dalam politik. Mungkin, itu pula yang berada di benak politikus Ferdinand Hutahaen.

Ferdinand adalah politikus Partai Demokrat pada awal kariernya. Ferdinand juga memiliki jabatan mentereng di Demokrat. Sebut saja Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Demokrat periode 2015-2020. Setelahnya, menjabat sebagai Kepala Biro ESDM Departemen VII Energi Sumber Daya Mineral.

Oktober 2023, Ferdinand mundur dari partai bintang mercy ini. Alasannya, ia memiliki perbedaan prinsip dan pandangan terkait isu-isu nasional dengan Demokrat. Alasan lainnya, masih menurut Ferdinand adalah perbedaan prinsip dalam pengelolaan partai.

“Daripada jadi konflik di internal, lebih baik saya pergi dengan keyakinan prinsip politik saya bahwa kepentingan bangsa jauh di atas segalanya, termasuk di atas kepentingan politik kelompok. Maka saya bersikap untuk pergi dan mundur,” ucapnya.

Penggiat Medsos

Ferdinand selain politikus juga merupakan penggiat medsos. Berbagai isu khususnya politik kerap jadi bahannya menulis di medsos. Di medsos pula Ferdinand mengumumkan pengunduran darinya dari Demokrat.

Baca Juga  Ganjar Muncul di Video Azan RCTI, Warganet Bahas Soal Politik Identitas, hingga Pose Sujud dan Wudu

Ferdinand kena batunya di awal 2022. Berawal dari cuitan terkait Tuhan di akun Twitter pribadinya, @FerdinandHaean3, pada 4 Januari 2022 membuatnya berurusan dengan kepolisian.

Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama melaporkan Ferdinand ke Bareskrim Polri. Pertengahan April 2022, Ferdinand divonis 5 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Singgah di Gerindra

Setelah merasakan jeruji besi dan bisa menghirup udara bebas, 2023 Ferdinand kembali ke kancah politik. Ia pun melirik sosok Prabowo Subianto sang Ketum Gerindra.

Ia sebut ketum partai dengan logo Garuda ini adalah sosok yang dapat dipercaya menjadi benteng NKRI, menjaga bangsa negara dan Pancasila. Ferdinand pun berlabuh di Gerindra sejak Januari 2023.

Baca Juga  Ahok Pertanyakan Kinerja Jokowi dan Gibran soal Tugas Nawacita, Apa Itu?

Sayangnya, Juni 2023 Ferdinand loncat dan berlabuh ke partainya Megawati Soekarnoputri. Ferdinand di Gerindra serupa singgah untuk berlabuh sesaat.

Ferdinand juga menyampaikan kenapa hengkang dari Gerindra. “Gerindra belum bisa menjadi rumah bersama untuk semua golongan. Saya juga banyak mendapat penolakan dan ketidaksukaan dari kader gerindra,” ungkapnya.

Ferdinand kini di PDI-P dan mengklaim dicalonkan sebagai anggota legislatif untuk Pemilu 2024. Ferdinand mengaku menggantikan anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon, sebagai bakal caleg (bacaleg) daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III.

“Saat ini posisi saya ada dalam daftar 8 orang bacaleg Dapil 3 Jakarta Kodya Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Terkait alasannya, itu adalah kebijakan partai atau DPP PDI Perjuangan,” ujarnya.