INDONESIAONLINE – Jika bukan karena Risalah atau Nubuah Nabi Syits AS, manusia hingga kini masih bisa melihat jin yang berlalu-lalang. Berkat Risalah beliau, Allah kemudian memisahkan alam manusia dengan alam jin.

Syits sendiri merupakan anak Nabi Adam AS dan Siti Hawa. Dari riwayat yang ada, Nabi ada memiliki 40 anak. Setiap melahirkan, beliau selalu memiliki anak yang kembar. 

Saat itu, peristiwa memilukan, antara anak Nabi Adam Qabil dan Habil terjadi. Mereka memberikan persembahan kurban untuk alam yang menjadi syariat pada masa Nabi Adam. Dua orang ini diuji ketika memberikan sesajian, apakah yang terbaik yang akan diberikan atau sebaliknya.

Ternyata Habil memberikan yang terbaik dan Qabil memberikan yang terburuk. Ketika diterima persembahan Habil diterima, Qabil merasa tak ridho dan kemudian membunuh Habil. Setelah membunuh kemudian ia menyesal. Nabi Adam mengetahui karakter anaknya. Maka ia kemudian tidak menurunkan ilmu yang Allah titipkan kepadanya untuk Qabil.

Baca Juga  3 Doa Nabi yang Dijabah Allah Terabadikan Dalam Al-Qur'an

Sampai tahun ke 400 beliau tinggal di Bumi, lahirlah Syits.

Syits mendapatkan tugas dari Allah SWT. Ia mendapat mandat meneruskan wasilah kenabian. Nabi Adam juga sempat mengingatkan Syits untuk menjaga kerahasiaan mandat tersebut agar tidak sampai diketahui oleh putranya yang pendengki, Qabil. Salah satu tugasnya adalah membuat batas antara alam manusia dan jin.

Sebelum Syits bertugas, dahulu masih bisa dilihat jin atau syaitan yang berkeliaran. Jarak mereka dengan manusia tidak ada. Belakangan Adam telah diperlihatkan jumlah manusia Anka keturunannya yang bertambah. 

Kemudian Nabi Adam AS berdoa semoga ada di antara anaknya yang melanjutkan risalah. Kemudian, terpilihlah di antara anaknya yakni Syits menjadi orang yang menutup pandangan manusi melihat jin.

Baca Juga  Meski Ditetapkan Berumur 1000 Tahun, Mengapa Malaikat Maut Mendatangi Nabi Adam di Umur 940 Tahun?

“Di saat yang sama jin dapat melihat kita, kita tak dapat melihatnya. Jadi kalau ada orang yang melihat jin, itu bukanlah Jin, itu adalah jelmaan. Masak iya jin di Indonesia beda sama jin di China, di Arab, padahal sama mahluk Allah. Ini lah persepsi. Persepsi kita mengenai mahluk menyeramkan dan membentuk visualisasi, ini yang terlihat oleh orang yang menyebut dirinya indigo,” kata Dr Arrazy Hasyim MA, dalam video TikTok yang diunggah akun @temyalvan.

Nabi Syits diizinkan oleh Allah mendapatkan wasilah dari Nabi Adam. Hal ini tak Nabi Adam sampaikan kepada Qabil. Secara diam-diam Syits diajarkan Nabi Adam mengenai ilmu rahasia itu. Syits kemudian bergerak dan berdakwah berbagai pulau. Wallahualam Bissawab.