INDONESIAONLINE – Langkah unik diambil sejumlah perguruan tinggi di China untuk menanggulangi penurunan populasi. Mereka menetapkan liburan di musim semi selama sepekan dalam rangka memberi kesempatan kepada mahasiswanya untuk jatuh cinta.

Program ini sebenarnya sudah ada sejak 2019. Tema acara tahun ini adalah “Nikmati Bunga yang Mekar, (dan) Jatuh Cintalah”.

Kebijakan tersebut berfokus pada pertumbuhan pribadi dan romansa para mahasiswa. Mereka juga diminta untuk membuat PR berupa menulis buku harian, mencatat perkembangan pribadi, dan membuat video perjalanan.

Dalam beberapa tahun terakhir, China memang mengalami penurunan populasi secara keseluruhan di tengah masyarakat yang menua dan angka kelahiran yang menurun. Untuk mengatasi krisis demografi, penasihat politik pemerintah di sana telah memberikan banyak rekomendasi.

Baca Juga  Jalan Rusak Indonesia hingga Bikin Truk Terguling Tayang di TV China

Sampai saat ini, sudah ada sembilan perguruan tinggi kejuruan di China yang mengumumkan liburan selama seminggu di bulan April dan meminta siswanya untuk menemukan cinta.

Kampus-kampus tersebut dikelola oleh Kelompok Pendidikan Fan Mei. Mereka pada 23 Maret lalu mengatakan bahwa akan libur dari 1 hingga 7 April 2023 dan menugaskan siswa untuk bersenang-senang.

Liburan 7 hari tersebut mendorong mahasiswa untuk belajar mencintai alam, mencintai kehidupan, dan menikmati cinta melalui liburan musim semi.

“Saya berharap para siswa dapat pergi melihat air yang hijau dan pegunungan hijau dan merasakan angin musim semi. Ini tidak hanya akan memperluas wawasan siswa dan menumbuhkan sentimen mereka, tetapi juga memperkaya dan memperdalam konten pengajaran di kelas,” kata Liang Guohui, wakil dekan Mianyang Flying Vocational College, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga  Kambing Mytonic: Kambing yang Mudah Pingsan, Lihat Video Lucunya

Kampus-kampus ini adalah sekolah vokasi di industri penerbangan. Berdasarkan laporan The Star, Liu Ping, Wakil Dekan Sichuan South-west Aviation Vocational College mengatakan sekolahnya menerapkan program tersebut karena para mahasiswa telah meminta waktu untuk mendapatkan teman baru dan ‘menikmati indahnya cinta’.

Namun, pengalaman liburan musim semi ini tidak semata tentang cinta dan romansa. Mereka masih diberikan pekerjaan rumah, meskipun tugas-tugasnya tidak biasa seperti menulis buku harian perjalanan, membuat kerajinan tangan, merekam video perjalanan, dan menulis laporan pertumbuhan pribadi mereka. (red/hel)