INDONESIAONLINE-Program RT Keren yang digagas Wali Kota Blitar Santoso terbukti telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Di Kelurahan Tlumpu Kecamatan Sukorejo, program RT Keren berjalan baik dan disambut antusias oleh masyarakat melalui program non fisik. Diantaranya warga menyelenggarakan pelatihan budidaya ikan lele, Sabtu (13/8/2022).

Pelatihan budidaya ikan lele digelar oleh warga RT 02 RW 04 Kelurahan Tlumpu. Agar pelatihan berjalan maksimal, warga setempat membentuk Pokmas Gerapat sebagai penanggung jawab kegiatan program RT Keren Non Fisik. Pelatihan budidaya ikan lele ini, Pokmas Gerapat menghadirkan narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Blitar.

Ketua Pokmas Gerapat, Dedit Agung Dwi P, mengatakan pelatihan budidaya ikan lele program RT Keren Non Fisik di RT 2 RW 04 Kelurahan Tlumpu disesuaikan dengan potensi masyarakat. Dia juga mengatakan, mayoritas warga RT 02 RW 04 memiliki kegemaran budidaya ikan dimana sebelumnya ada beberapa warga yang berbudidaya ikan nila.

“Nah, karena kita memiliki potensi itu, maka usulan program RT Keren Non Fisik di RT 02 RW 04 ini salah satunya untuk budidaya ikan lele,” kata Dedit.

Dalam pelatihan ini, Pokmas Gerapat bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar memberikan pelatihan Budidaya Ikan Lele Dalam Ember (Budikdamber) kepada 20 orang warga RT 02 RW 04 Kelurahan Tlumpu. Budikdamber dinilai efektif sebagai pemberdayaan masyarakat dan dapat dilakukan di rumah oleh masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan atau lahan yang kosong.

“Budikdamber ini bisa dikelola secara individu, bisa dikelola oleh rumah tangga maupun personal. Lha kalau mereka memiliki pengalaman, maka akan bisa mengetahui cara memelihara ikan lele yang baik dan benar,” imbuhnya.

 

Dedit menambahkan, seiring dengan perkembangan pembangunan, lahan untuk budidaya ikan ataupun berkebun semakin terbatas, sedangkan kebutuhan protein nabati dan hewani semakin terus bertambah. Melihat kondisi tersebut, Budikdamber menjadi solusi potensial bagi budidaya perikanan dan pertanian di lahan yang sempit dengan penggunaan air yang lebih hemat, mudah dilakukan oleh masyarakat di rumah masing-masing dengan modal yang relatif kecil, serta akhirnya mampu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat. Selain itu, bagai ‘Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui’, Budikdamber juga merupakan cara lengkap untuk budidaya ikan dan menanam sayur dalam satu media yang sama yaitu ember.

Baca Juga  Pemkab Pamekasan Sediakan Program Magang Usaha 

“Sistem kerja dari Budikdamber adalah membudidayakan ikan dan sayuran dalam satu ember yang merupakan sistem akuaponik (polikultur ikan dan sayuran). Namun, perbedaannya adalah Budikdamber tidak serumit akuaponik yang membutuhkan pompa dan filter yang akhirnya membutuhkan listrik, lahan yang luas, biaya yang mahal, dan rumit. Budikdamber justru memiliki keunggulan seperti hemat air, zero waste, perawatan yang mudah, dan tanpa bahan kimia,” jlentrehnya.

Pokmas Gerapat berpesan kepada warga RT 02 RW 04 untuk mengikuti pelatihan budidaya ikan lele ini dengan bersemangat. Karena harapanya kedepan, di lingkungan ini akan terbentuk kelompok petani ikan yang terstruktur dan terorganisasi secara profesional

“Kedepan, tujuan dari RT 02 RW 04 ini adalah membentuk kelompok, sebelum membentuk kelompok harus memiliki terlebih dahulu budidaya ikan lele melalui Budikdamber. Nanti setelah mereka memiliki pengalaman, berhasil budidaya ikan lele, barulah dibuat kelompok terorganisasi yang dapat di SK kan. Dengan terorganisasi secara kelompok, maka masyarakat akan dapat mengakses program-program pemerintah di bidang perikanan baik itu program berupa alat, bahan maupun pendanaan,” tukas Dedit.

Di kesempatan yang sama, Siti Romelah selaku Penyuluh PNS Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, mengatakan Budikdamber adalah memelihara ikan di lahan sempit yang sangat pas dengan tipe masyarakat perkotaan. Budikdamber ini menurutnya juga sangat pas bagi warga yang belum memiliki pengalaman berbudidaya ikan.

“Budikdamber ini budidaya ikan dengan memanfaatkan ember. Melalui budikdamber ini, warga kita latih merombah fungsi ember menjadi kolam dengan diatasnya ditanami tanaman sayur. Harapan kita, dalam rumah tangga mereka ini sudah terpenuhi gizinya. Karena dengan budikdamber ini, akan dapat menghemat tempat dan menghemat fasilitas,” kata Siti.

Siti menambahkan, ikan lele masuk dalam jenis ikan konsumsi. Dengan budikdamber ini, jika suskes warga bisa memanfaatkan ikan lele dan sayur untuk pemenuhan gizi sehari-hari. Dan juga, jika tambahan embernya sudah banyak maka warga akan bisa meningkatkan penghasilan untuk peningkatan ekonomi keluarga.

“Jadi, ember ini bagi pemula adalah sebagai pembelajaran sebelum melakukan usaha kolam yang lebih luas. Seperti kolam terpal dan kolam tanah yang memang membutuhkan SDM. Jadi dengan pelatihan budikdamber ini, warga bisa memulainya dari skala kecil dulu,” imbuhnya.

Lebih lanjut Siti menyampaikan, ikan lele memiliki prospek bagus dari segi kewirausahaan dan bisnis. Justru fenomena yang terjadi sekarang, ketersediaan ikan lele sebagai ikan konsumsi saat ini sangat terbatas karena banyak petani ikan yang memilih menekuni budidaya ikan koi.

Baca Juga  5 Tahun Berturut-turut, Pemprov Jatim Sabet Proklim

“Permintaan ikan lele saat ini tinggi, tapi ketersediaanya terbatas. Dan kadang di pasar, harga ikan lele itu sekarang mahal. Jadi prospek menekuni budidaya ikan lele saat ini cukup prospektif dari segi bisnis,” tutupnya.

Pelatihan budidaya ikan lele kali ini diikuti oleh 20 orang warga di lingkungan RT 02 RW 04 Kelurahan Tlumpu. Para peserta pelatihan mendapatkan dua buah timba, bibit lele dan pakan lele. Ketua RT 02 RW 04 Kelurahan Tlumpu, Supriyono berharap pelatihan ini sukses mendorong warga setempat untuk menekuni budidaya ikan lele. Sehingga kedepan akan terwujud ketahanan pangan yang mendorong terwujudnya masyarakat sehat. Disamping itu, keberhasilan juga akan mendorong warga menekuni budidaya ikan lele untuk meningkatkan perekonomian dari sektor usaha.

“Semoga sukses dan budidaya ikan lele ini bisa menjadi contoh bagi warga RT lainya. Kebetulan warga kami sudah ada yang berhasil budidaya ikan lele mulai dari pembibitan hingga konsumsi. Budidaya ikan lele ini sebenarnya mudah, kuncinya telaten,” kata Supriyono.

Pelatihan budidaya ikan lele yang diselenggarakan kali ini diikuti secara antusias oleh warga setempat. Tak hanya laki-laki, pelatihan ini juga diikuti kalangan perempuan ibu rumah tangga. Salah satu peserta, Unik Mariana mengatakan dengan pelatihan ini warga menjadi tahu cara budidaya ikan lele budikdamber secara baik dan benar.

“Dengan pelatihan ini warga menjadi tahu cara budidaya ikan lele budikdamber secara baik dan benar. Semoga kedepan Program RT Keren terus berlanjut. Terimakasih pak Wali Kota Santoso sudah mencetuskan program yang bagus ini,” ungkap Unik.

Kegiatan pelatihan budidaya ikan lele di RT 02 RW 04 Kelurahan Tlumpu dihadiri dan dibuka langsung oleh Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Tlumpu Budi Setyowati mewakili Lurah Tlumpu. Di kesempatan ini, Setyowati berharap pelatihan ini akan mampu mendorong terwujudnya ketahanan pangan keluarga dan mendorong lahirnya wirausahawan baru di sektor ikan konsumsi.

“Semoga Program RT Keren ini kedepan terus berlanjut, sehingga program pemberdayaan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. Ketahanan pangan terwujud dan lahir wirausahawan baru untuk Blitar Keren,” pungkasnya.