JATIMTIMES – Meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Malang, ditengarai karena kedisplinan menjaga protokol kesehatan mulai menurun. Karena itu tim Satgas Covid-19 yang tergabung dari beberapa unsur terus menggalakkan operasi penegakan prokes. Baik di dalam bentuk operasi yustisi pada setiap malam, operasi gabungan berskala besar atau operasi rutin yang digelar sebanyak 3 kali dalam sehari. 

“Kalau operasi Pamor Keris itu sehari tiga kali. Pagi jam 10, siang pukul 14.00 WIB dan malamnya pukul 19.00 WIB. ditambah operasi yustisi setiap malam,” ujar Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Firmando Hasiholan Matondang, Jumat (4/2/2022).

Dari laporan yang ia terima dalam beberapa operasi, masih ada sejumlah masyarakat yang terjaring tidak mematuhi prokes. Salah satunya menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar rumah. Masyarakat yang kedapatan tidak menggunakan masker ini pun mendapat teguran dari petugas. 

Baca Juga  Pernikahan Anak di Kabupaten Malang Masih Tinggi meski Angka Terus Menurun

“Kalau untuk operasi yustusi malam hari yang dilaksanakan sejak pukul 19.00 hingga 21.00 rata-rata yang terjaring pet harinya 45 sampai 55 orang. Titik yang menjadi sasaran tetap tempat keramaian,” terang Firmando. 

Namun jika dirata-rata dari keseluruhan operasi yang digelar setiap harinya, setidaknya petugas menemukan masyarakat yang tidak berprokes kurang lebih sebanyak 100 hingga 150 orang. Sebagian dari masyarakat tersebut akhirnya juga terpaksa diberi sanksi sosial. “Iya per hari keseluruhan kurang lebih masih 100 sampai 150 orang. Ada sebagian yang diberi sanksi kerja sosial,” pungkas Firmando. 

Sementara itu, Bupati Malang HM. Sanusi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengetatan. Salah satunya dengan kembali mengaktifkan Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat desa. Tentu juga dengan mengoptimalkan tracing, testing dan treatment atau biasa disingkat 3T. 

Baca Juga  Trending Topik, dengan Wajah Geram Wali Kota Solo Gibran Tarik Masker Paspampers hingga Putus

“Cara pengetatannya kami serahkan kepada masing-masing desa. Bisa juga desa melakukan koordinasi dengan RW dan RT untuk memantau langsung pergerakan warga, terutama warga yang baru saja bepergian ke luar kota. Sehingga jika ada gejala terpapar Covid-19, maka cepat diketahui dan dilakukan tindakan,” ujar Sanusi.

Selain itu, Sanusi menyebut bahwa satu yang terpenting adalah kedisiplinan warga menerapkan protokol kesehatan. Sebab, meningkatnya kasus Covid-19 juga ditengarai karena turunnya kedisplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan. 

“Sudah banyak warga yang keluar rumah tidak menggunakan masker, berkerumun dan tidak menjaga jarak. Warga harus menerapkan protokol kesehatan, tetap menggunakan masker dan tetap selalu menjaga jarak,” terang Bupati asli Gondanglegi ini.



Riski Wijaya