INDONESIAONLINE – Berlangsung selama enam hari ke depan mulai 23 hingga 28 Juli 2022, pagelaran kejuaraan bulutangkis Piala Wali Kota Malang Kalindra Open 2022 telah resmi digelar dengan sangat meriah dan diikuti oleh 800 peserta yang berasal dari berbagai daerah luar Kota Malang.  

Kegiatan kejuaraan bulutangkis Piala Wali Kota Malang Kalindra Open 2022 ini digelar di Gelanggang Olah Raga (GOR) Platinum Arena Araya Kota Malang oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Malang didukung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang. 

Sekretaris PBSI Kota Malang sekaligus sebagai Ketua Panitia Kejuaraan Bulutangkis Piala Walikota Malang Kalindra Open 2022 Sigit Permadi mengatakan, bahwa untuk menyiapkan kejuaraan bulutangkis ini membutuhkan waktu 1,5 bulan. 

Baca Juga  Piala Asia 2023: Rekor Indonesia Jebol di Laga Perdana Vs Irak

“Setelah lama sejak pandemi kami tidak melakukan kejuaraan yang sifatnya multi kota, kali ini kami benar-benar serius ingin memberikan yang terbaik buat atlet-atlet dari berbagai daerah untuk kejuaraan yang multi kota,” ungkap Sigit, Sabtu (23/7/2022). 

Kemudian, dengan persiapan selama 1,5 bulan, menurutnya pagelaran Kejuaraan Bulutangkis Piala Walikota Malang Kalindra Open 2022 sesuai dengan rencana awal. Mulai dari peserta hingga tempat kejuaraan bulutangkis sesuai dengan rencana. 

“Ada 7 sponsor  yang telah membantu atas penyelenggaraan kejuaraan kami, ada Kalindra, Eagle, PT Tjakrindo Mas, Rumah Kosmetik, Pempek Farhan, BSS, Raga Sport, tanpa sponsor kami mungkin tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Sigit. 

Pihaknya menyampaikan, tujuan utama digelarnya Kejuaraan Bulutangkis Piala Wali Kota Malang Kalindra Open 2022 untuk menyediakan wadah bagi para atlet yang selama ini telah berlatih, namun masih sedikit sekali kejuaraan bulutangkis di masa pandemi Covid-19.  

Baca Juga  Ketua Askab PSSI Banyuwangi Optimis Anak Asuhnya Lolos di Seleksi Garuda Select Batch 6

Karena menurutnya, dengan adanya wadah kejuaraan seperti merupakan salah satu cara bagi para atlet untuk menunjukkan kemampuannya dalam bermain bulutangkis. 

“Tanpa ada lawan tidak akan bisa melihat atlet itu kemampuannya sudah berapa jauh. Tapi begitu di kejuaraan bisa melihat bahwa kemampuan atlet itu masih di bawah atau sudah cukup atau yang terbaik itu kelihatan dari hasil kejuaraan,” terang Sigit. 

Selain itu, ajang kejuaraan bulutangkis juga secara otomatis lahan bagi PBSI dalam menjaring bibit-bibit atlet untuk dapat terus dilatih dan dapat meraih gelar juara di ajang kejuaraan bulutangkis di tingkat regional, nasional hingga internasional.