INDONESIAONLINE – Sekelompok pejabat senior yang baru dibentuk dari beberapa negara muslim akan mengunjungi lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan lainnya. Menurut sumber Kementerian Luar Negeri Turki, kunjungan itu dilakukan untuk mendesak gencatan senjata segera dilakukan di Gaza.

Melansir laporan Al Arabiya, Rabu (22/11/2023), kelompok tersebut dibentuk pada awal November pada pertemuan puncak Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi. Kelompok itu terdiri dari para menteri luar negeri dan perwakilan negara-negara muslim seperti Turki, Qatar, Mesir, Yordania, Nigeria, Arab Saudi, Indonesia dan Otoritas Palestina, serta sekretaris jenderal OKI.

Sumber Kemenlu Turki tersebut mengatakan kelompok tersebut mulai berbicara dengan anggota tetap Dewan Keamanan PBB (Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, Inggris dan Prancis) dengan kunjungan ke Beijing pada hari Senin (20/11/2023), dan juga akan berangkat ke negara lain.

“Tujuan utama  kelompok ini adalah agar gencatan senjata diumumkan sesegera mungkin dan bantuan kemanusiaan dikirim ke Gaza,” kata sumber itu.

“Sebagai tujuan akhir, (kelompok ini) bertujuan untuk berkontribusi pada solusi dua negara dalam kerangka parameter yang diterima secara internasional. Di mana untuk warga Palestina agar bisa tinggal di negara mereka sendiri dengan aman, dengan stabilitas dan kemakmuran,” kata sumber Kemenlu Turki tersebut.

Baca Juga  Terungkap Penyebab Kematian Mantan Istri Donald Trump, Ternyata Alami Cedera Terhantam Benda Tumpul

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang berbasis di luar Gaza, mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok militan Palestina hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Bahkan pernyataan tersebut disampaikan ketika serangan mematikan Israel di Gaza terus berlanjut.

Serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel menjadi serangan paling mematikan dalam 75 tahun sejarah Israel, memicu serangan udara Israel dan invasi ke Gaza.

Serangan pasukan Israel tersebut telah menewaskan sedikitnya 13.000 warga Palestina. Banyak di antaranya anak-anak dan perempuan. Juga memicu seruan gencatan senjata atau gencatan senjata kemanusiaan dari dunia.

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan tidak berpartisipasi dalam tur Beijing dan juga melewatkan perjalanan kelompok tersebut ke Moskow pada Selasa (21/11/2023) kemarin. Menurut sumber Kementerian Luar Negeri Turki  Presiden Tayyip Erdogan sedang berkunjung ke Aljazair.

Baca Juga  Diundang Hamas, Elon Musk Menolak Datang

Fidan mengatakan bahwa dia akan mengikuti tur berikutnya. Dia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa negara-negara muslim saat ini telah memutuskan untuk menggunakan semua cara diplomatik dan kemanusiaan yang tersedia untuk segera mengakhiri pertempuran di Gaza.

Dia mengatakan serangan Israel terhadap wilayah kantong tersebut harus dihentikan PBB dan organisasi lainnya dengan sebagai bentuk kemanusiaan.

Kelompok perwakilan negara muslim tersebut akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Prancis Emmanuel Macron selama kunjungan ke Inggris dan Prancis pada hari ini, Rabu, (22/11/2023).

Secara terpisah, sekelompok 87 warga Turki, Siprus, dan kerabat mereka tiba di Turki pada Selasa, setelah dievakuasi dari Gaza ke Mesir. Sumber Kementerian Luar Negeri mengatakan 100 orang lainnya dievakuasi dari Gaza ke Mesir pada Selasa malam, dan akan diterbangkan ke Istanbul dari Kairo pada Rabu.

Pada hari Senin, hampir 200 pengungsi dari Gaza, termasuk pasien yang membutuhkan perawatan medis dan pendamping mereka, tiba di Turki. (bin/hel)