INDONESIAONLINE – Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa mesin pompa air sejumlah 3.700 unit untuk menunjang kinerja petani di Jawa Timur (Jatim). Nantinya, sebanyak 3.700 unit pompa air bantuan Kementan tersebut akan disebar ke 21 kabupaten dan kota di Jatim.
Bantuan pompa tersebut senilai Rp 113,9 miliar, dengan cakupan area yang diairi diperkirakan seluas 60.165 hektar. Penyerahan bantuan dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, di sela kegiatan Apel Siaga Alsintan Provinsi Jatim di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, Kamis (18/4/2024).
Andi Amran Sulaiman menjelaskan, apel siaga ini ditujukan untuk meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian melalui kegiatan pompanisasi. Amran menyebut pompanisasi ini merupakan solusi cepat dan tepat dalam menangani El Nino.
Seperti yang diketahui El Nino memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian. Dampak besar yang jelas terlihat adalah penurunan produksi pangan terutama beras secara nasional di tahun 2023.
Amran mengatakan, pompanisasi akan memberi dampak positif dalam memenuhi target produksi untuk kebutuhan pangan nasional tahun ini. “Pompa ini solusi cepat untuk menangani El Nino, karena pompa ini bisa membantu petani menanam dan berproduksi secara cepat dan maksimal,” ungkapnya, Kamis (18/4/2024).
Solusi tersebut lebih praktis jika dibandingkan dengan upaya membuka sawah baru. “Kalau kita bangun sawah baru itu butuh satu, dua bahkan tiga tahun, tapi kalau pompanisasi ini bisa meningkatkan produksi secara cepat” sambung Amran.
Selama ini, Jatim memang merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Secara rinci dia mengatakan, Jatim memiliki kurang lebih 380.000 hektar tadah hujan.
Amran optimis, jika sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di 300.000 hektar lahan saja, maka Jawa Timur dipastikan dapat menutupi 50 persen kebutuhan beras nasional yang beberapa tahun belakangan ini dipenuhi dari impor.
“Ini kita pasang pompa, sehingga yang tadinya tanam satu kali bisa jadi tiga kali, artinya kita bisa capai nanti, dari Jawa Timur saja target kenaikan mencapai 2 juta ton, minimal 1 juta ton, itu bisa menutupi 50 persen impor kita hanya dari satu provinsi” ungkap Amran. (choi/yak)