INDONESIAONLINE – Gaya hidup seseorang memiliki pengaruh yang besar terhadap kesehatan. Tak sedikit anak muda hingga orang tua yang tidak memperhatikan kesehatan akibat sibuk bersekolah dan bekerja. 

Kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak sadar dilakukan ini bisa memicu penyakit luar hingga organ dalam. Bahkan, penyakit bisa muncul dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut, daftar kebiasaan buruk yang harus dihindari.

1. Pola Tidur Tak Teratur dan Begadang

Orang-orang yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya, tak sedikit melupakan waktu ideal tidur yang baik. Pada umumnya, waktu ideal tidur yang baik berpatok pada pukul 22.00 – 06.00 WIB dengan waktu 8 jam. 

Tak sedikit orang tidur dengan pola terbalik, malam digunakan untuk lembur mengerjakan sesuatu, kemudian pagi digunakan untuk tidur. Kebiasaan ini dapat memicu adanya penyakit hipertensi/darah tinggi dan juga penyakit pada jantung. 

Baca Juga  Korset: Dulu Jadi Tren Kecantikan Wanita, Kini Mulai Diterapkan Lagi

Selain itu, begadang dan kurang tidur juga berpengaruh pada wajah. Tak heran jika seseorang yang suka begadang terlihat lebih tua dan memiliki kantung mata.

2. Pola Makan Tidak Teratur

Selain kurang tidur, kebanyakan orang tidak memiliki pola makan yang baik dan teratur. Banyak orang beranggapan bahwa sarapan itu tidak perlu, padahal sarapan merupakan waktu makan yang paling penting dan juga akan meningkatkan energi tubuh untuk memulai aktivitas. 

Tak hanya itu, waktu makan yang hanya dipatok sekali sehari juga menyebabkan berbagai penyakit bermunculan seperti maag/tukak lambung dan juga gangguan pencernaan lainnya. Frekuensi makan yang teratur biasanya tiga kali sehari yaitu makan pagi/sarapan, makan siang dan juga makan malam.

Baca Juga  Tetap Keren Antar Anak meski Tidak Mandi, Ini Tips Selebgram Rachel Goddard

3. Bermalas-malasan atau Tidak Pernah Berolahraga

Salah satu pengaruh tidak sehat yaitu tidak pernah berolahraga. Dengan berbagai aktivitas sehari-hari yang menguras energi, kebanyakan orang lebih memilih untuk bermalas-malasan saja daripada berolahraga. 

Padahal dengan berolahraga, risiko munculnya penyakit akan menurun. Berolahraga tidak perlu dilakukan setiap hari, bisa saja dilakukan 3 kali dalam waktu seminggu. Aktivitas saat berolahraga pun tidak perlu melakukan kegiatan berat, bisa dengan melakukan jalan kaki, jogging/lari kecil, lompat tali hingga bersepeda.