INDONESIAONLINE – Jika berkunjung ke Kota Yerusalem di Palestina, kurang lengkap rasanya jika tak mengunjungi makam Nabi Daud. 

Makam Nabi Daud ini berada di bawah otoritas pemerintah Israel, tepatnya di Bukit Zion, Yerusalem.

Mayoritas umat yang berziarah ke makam Nabi Daud adalah penganut agama Yahudi.  Meski begitu, umat agama lain tetap diperbolehkan untuk berziarah ke makam Nabi Daud. 

Dalam ajaran agama Islam, Daud adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah bagi bangsa Israil. Sedangkan dalam agama Kristen dan Yahudi, Daud atau David adalah rajanya bangsa Israil.

 Sebagai rajanya bangsa Israil yang paling populer, Nabi Daud AS sangat diagungkan oleh kaum Yahudi. Sehingga, makamnya pun sekarang berada di bawah otoritas agama Yahudi. 

Seperti video yang dilihat JatimTIMES melalui akun TikTok @ps.frankyrewah, terlihat mayoritas umat Yahudi tengah melaksanakan ibadah di sekitaran makam Nabi Daud. Bahkan saat banyak peziarah lalu-lalang, umat Yahudi yang beribadah tampak tak merasa terganggu. 

Umat Yahudi tampak tak hanya beribadah, namun juga melantunkan bacaan-bacaan menggunakan alat musik, seperti rebana. 

Dalam video itu juga terlihat ruangan berziarah antara laki-laki dan perempuan juga dipisahkan. Makam Nabi Daud terletak di antara kedua ruang tersebut, setengah berada di ruangan peziarah laki-laki dan setengahnya lagi ada di ruangan peziarah perempuan. 

Seperti melansir laman tourmesiraqsajordan.com, Nabi Daud lahir di Betlehem pada tahun 1040 SM. Orang tuanya bernama Isai dan Nitzevet. Daud disebutkan namanya sebanyak 16 kali dalam Al-Quran. 

Baca Juga  Camat Glagah Masuki Pensiun Diringi Lantunan Selawat Nabi dan Doa Para Tokoh Masyarakat

Daud memerintah Bani Israel [Banu Israil] selama empat puluh tahun, tujuh tahun di Hebron (Al-Khalil) dan tiga puluh tiga tahun di Yerusalem, yang kemudian dikenal sebagai Kota Dawud. 

Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 242-257, dikisahkan peperangan antara Daud melawan Jalut. Daud dikenal dengan nama David (bertubuh kecil) versus Jalut alias Goliath (bertubuh besar seperti raksasa). Daud adalah salah satu prajurit dalam pasukan Thalut yang akan berperang menghadapi pasukan Jalut. Yang pada akhirnya Daud memperoleh kemenangan dan Jalut akhirnya tewas saat melawan Daud. 

Setelah mengalahkan Jalut, kemudian Raja Thalut meninggal. Maka Daud menggantikannya sebagai raja. Allah mengangkat Daud sebagai nabi dan rasul-Nya. Dan Nabi Daud menerima Kitab Zabur. 

Nabi Daud dikaruniai suara yang paling merdu dari semua suara umat manusia. Saking merdunya, ketika beliau sedang melantukan Kitab Zabur dan berzikir, burung-burung dan gunung-gunung yang ada di sekitarnya turut berzikir bersamanya. Nabi Daud juga mengerti bahasa burung, mampu melembutkan besi dengan tangannya dan cerdas. 

Nabi Daus wafat di Yerusalem pada tahun 970 SM. Nabi Daud diwafatkan oleh Allah tanpa didahului rasa sakit, yakni dengan cara Allah mengutus malaikat maut datang ke rumahnya, lalu mewafatkannya dengan tenang dan damai di dalam kamarnya yang kini menjadi makamnya itu. 

Lokasi makam Nabi Daud (Hazrat Daud) terletak di dekat Biara Hagia Maria Sion di Bukit Zion di Yerusalem. Tempat makam Nabi Daud itu diperkirakan terletak di sudut lantai dasar dari sisa-sisa bekas Hagia Zion, yang dianggap sebagai gereja Bizantium atau sinagoga S era Romawi akhir. Bangunan tersebut sekarang dikelola oleh Diaspora Yeshiva, sebuah kelompok seminar Yahudi. 

Baca Juga  #Cari_Aman saat Berkendara di Jalan, Kenali Potensi Bahayanya

Kompleks tempat Nabi Daud dimakamkan berada di Bukit Sion. Yakni di antara tembok Kota Tua Yerusalem dan Benteng Kota Dawud. 

Di kompleks makam Nabi Daud ini terbagi menjadi beberapa tempat yang penting. Di lantai atas ada ruangan perjamuan terakhir Yesus Kristus beserta para muridnya, yang dikenal dengan peristiwa Last Supper. 

Ada juga tempat para murid berdoa bersama di mana pencurahan Roh Kudus terjadi pada saat Hari Raya Pentakosta, tempat ini dikenal dengan nama Senakel.

Dan terakhir di bagian bawah adalah tempat yang diyakini makam Nabi Daud, tempat yang sangat penting bagi orang Yahudi. 

Di Last Supper dan kompleks makam Raja Daud ini akan terasa sekali toleransi antarumat beragama. Antara Yahudi, Kristen, dan Islam berbaur menjadi satu. Penghormatan dan toleransi kepada kelompok yang berbeda menjadi ciri khas yang patut dicontoh. 

Ada banyak peraturan yang cukup ketat ketika mengunjungi makam Nabi Daud. Di antaranya, para peziarah tidak boleh makan, minum, foto-foto, dan tiduran. Pengunjung laki-laki disarankan menggunakan topi/kopiah. sementara pengunjung perempuan disarankan menggunakan syal atau penutup kepala.