INDONESIAONLINE – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan wabah cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan global pada Sabtu (23/7/2022) pekan lalu. Terbaru, wabah ini telah memakan korban.

Keputusan ini muncul setelah kasus cacar monyet mencapai lebih dari 18.000 kasus cacar monyet yang dilaporkan secara global dari 78 negara. Namun mayoritas yang terkena cacat monyet ini berada dari Eropa.

Kemudian kasus kematian pertama akibat virus tersebut, pertama di luar Afrika. Meski belum masuk di Indonesia, Pemkot Batu tetap ancang-ancang mengantisipasi hal tersebut.

Yakni dengan memberikan himbauan kepada masyarakat dengan menerapkan hidup sehat. Pentingnya hidup sehat demi mencegah penularan cacar monyet. “Penyebab menularnya virus ini adalah daya tahan tubuh yang kurang bagus,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu drg. Kartika Trisulandari. 

Baca Juga  Sinergi Dalam Kegiatan Sosial, RSI Unisma Jalin MoU dengan GP Ansor Ranting Dinoyo

Karena itu Kartika menghimbau agar warga menjaga pola malan, istirahat cukup, dan mengkonsumsi vitamin. “Jika mendapati ada gejala demam konsumsi obat demam terlebih dahulu, atau ke fasilitas kesehatan terdekat,” imbuh Kartika.

Kartika menjelaskan, jika penularan virus tersebut dapat  terjadi melalui darah dan air liur. Jika terinfeksi, gejala yang dirasakan seperti cacar air pada umumnya.

Kemudian demam, lemah, sakit otot hungga keluar bercak merah seperti cacar. Namun gejala cacar monyet cenderung lebih ringan. Kemudian pembedanya didapatkan pembesaran kelenjar getah bening. “Intinya penting menjaga kebersihan dan kesehatan demi mencegah terhindarnya penyakit cacar monyet dan sebagainya,” tutup Kartika.