KH Chamzawi, Tokoh NU KH Meninggal Dunia

INDONESIAONLINE – Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Nahdliyin Kota Malang tengah Berduka. Pasalnya, Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, KH Chamzawi, Wafat pada Rabu (16/08/2023) sekitar pukul 12.30 WIB.

Kabar wafatnya tokoh sepuh NU Kota Malang itu banyak dikabarkan melalui beberapa grup WhatsApp. Disebutkan oleh Pengurus PCNU Kota Malang, bahwa KH Chamzawi mengembuskan nafas terakhirnya di Klinik Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

“BERITA DUKA NU

Innalillaahi wainna ilaihi roji’un

Kami sampaikan dumateng sedoyo, nembe konduripun teng ngarsanipun gusti Allah SWT, Drs. KH. Chamzawi, M. Hi

Di Poliklinik UIN Malang pukul 12.30 Wib

Mugi Allah SWT paring rohmad ugi kedamaian teng alam barzah, mugi beliau -ingkang sae estu meniko- diparingi kenikmatan wonten alam qubur.

Mugi sedoyo keluarga ingkang dipun tilar tansah pinaringan kesabaran – ketabahan,

.Amiin yaa Rabbal ‘Alamiin.

Pengurus PCNU Kota Malang

Selain menjabat sebagai Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, KH Chamzawi juga saat ini menjadi pengasuh Ma’had Sunan Ampel Al-Aly UIN Malang.

Baca Juga  Terkait Bisnis PCR Menteri Luhut, Pesilat NU ini Beri Pembelaan dari Serangan Luar

Melansir laman NU Voices, almarhum lahir di Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah pada tanggal 8 Agustus 1951. Wafat pada usia 72 tahun.

Alamarhum adalah anak kedelapan dari sembilan bersaudara. Beliau lahir di keluarga yang sederhana dari seorang ibu yang bernama Sarjinah dan ayah yang bernama Syaechon. Mbah Syaechon, begitu para cucunya memanggil, wafat saat Kiai Chamzawi masih berusia 10 tahun.

Mbah Syaechon bukanlah seorang kiai besar yang memiliki ribuan santri dan ribuan jama’ah. Beliau hanyalah seorang petani yang taat ibadah, sangat disiplin dan tegas dalam mendidik anak-anaknya. Mbah Syaechon menjadikan pesantren sebagai tempat pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.

Oleh karenanya, semua anaknya menjadi orang-orang yang memegang teguh dengan prinsip dan ajaran agama serta istigomah dalam menjalankan ajaran agama.

Tak jauh berbeda dengan Mbah Syaechon, Mbah Sarjinah merupakan sosok ibu yang sangat perhatian terhadap anak-anaknya. Mbah Sarjinah kapundut pada tahun 2014.

Baca Juga  Perempuan di Tulungagung Meninggal saat Tanam Padi

Istri KH Chamzawi bernama Sri Wahyuni. Dari pernikahannya memiliki 5 orang anak, terdiri dari 4 putra dan 1 putri.

Pendidikannyadi Rembang pada tahun 1964 sampai pada akhirnya hijrah ke Pesantren Lirboyo pada tahun 1973.

Kemudian hijrah ke Malang untuk melanjutkan studi sarjana muda dan sarjana lengkap di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Malang hingga lulus 1981. Rupanya, semangat akademik Chamzawi yang masih muda kian meningkat sampai akhirnya melanjutkan ke jenjang S2 di Unisma hingga lulus tahun 2006.

Kiai Chamzawi Banyak ilmu agama dan ilmu Al-Qur’an

Sosok Kiai Chamzawi adalah suri teladan bagi keluarga. Beliau selalu mencontohkan untuk selalu salat berjamaah di masjid.

Dalam kehidupan sehari-hari, bagi keluarga adalah sosok kepala keluarga yang sibuk dengan segala urusan amanah. Hampir setiap hari keluar dari rumah untuk mendidik. Baik di kampus maupun di masjid-masjid. Walau demikian, tetap selalu memberikan perhatian tinggi terhadap keluarga dalam banyak hal, bahkan segala hal.