INDONESIAONLINE – Kisah dari KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur semasa hidup banyak yang menjadi kenangan hingga saat ini. Seperti diketahui, Gus Dur merupakan Presiden ke-4 Republik Indonesia (RI). 

Gus Dur merupakan putra dari KH Wahid Hasyim, lebih tepatnya cucu Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari yang merupakan pendiri NU. Gus Dur juga dikenal sebagai tokoh Islam yang memiliki komitmen kuat terhadap demokrasi.

Semasa hidupnya, Gus Dur sangat punya perhatian khusus terhadap kelompok-kelompok tertindas dan minoritas. Beliau adalah tokoh multidimensi, sebagian warga NU bahkan menganggap bahwa Gus Dur adalah wali.

Dikutip dari akun Instagram @ulama.nusantara menceritakan bahwa semasa hidup Gus Dur pernah kedatangan tamu yang ingin bertemu dengan Nyi Roro Kidul.

Baca Juga  Deretan Website Penghasil Saldo Dana Gratis

Suatu saat Gus Dur menyelenggarakan open house di kediamannya, Ciganjur, Jakarta Selatan. Tak sedikit tamu dari berbagai kelas dan kalangan datang.

Mulai dari pejabat, politikus, mahasiswa, kyai, hingga masyarakat awam. Tentu saja mereka yang hadir punya kepentingan berbeda-beda. 

Ada yang bertukar pikiran, mengeluh, mengadu, dan ada pula yang menyampaikan permintaan aneh-aneh. Suatu hari dalam acara open house itu, Gus Dur kedatangan seorang tamu.

Tamu itu berasal dari masyarakat awam yang menyenangi hal-hal klenik (mistis). Setelah basa-basi, tamu menyampaikan keinginan sebenarnya.

Agaknya keinginan itu bukan keinginan biasa. Tamu itu mengaku ingin dipertemukan dengan Nyi Roro Kidul, penguasa pantai selatan Pulau Jawa.

Baca Juga  PMII Rayakan Harlah Ke-64, Ini Sejarah Pendiriannya

Mendengar hal itu, Gus Dur pun mengangguk-anggukkan kepalanya. 

“Apakah sampean (kamu) belum pernah melihat Nyi Roro Kidul?” tanya Gus Dur.

“Belum, Gus,” jawab si tamu, “Sampean (kamu) betul-betul ingin ketemu?” tanya Gus Dur lagi.

“Benar, Gus,” jawab tamu mantap.

“Sampean (kamu) tahu?” kata Gus Dur dan menghentikan kata-katanya agar si tamu penasaran.

“Ada apa, Gus?” tanya si tamu penasaran.

“Begini-begini, saya juga pingin ketemu,” kata Gus Dur ringan.

Seketika seisi ruang tergelak tawa hingga terpingkal, sementara si tamu tadi tersipu malu.