Kisah Nabi Musa yang Berani Memukul Malaikat Maut

INDONESIAONLINE – Nabi Musa termasuk nabi yang mempunyai banyak kisah. Selain kisah  diutus Allah SWT di tengah kekejaman Firaun, kisah lainnya seperti  kejadian Nabi Musa yang memukul malaikat maut. 

Kisah ini juga telah disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Dari Abu Hurairah RA, beliau bersabda, “Malaikat maut diutus untuk mendatangi Musa AS. Ketika sampai di tempatnya, Musa memukul malaikat itu sampai lepas matanya. Kemudian malaikat ini kembali menemui Rabbnya. Beliau mengadu, ‘Engkau mengutusku untuk menemui hamba yang tidak menghendaki kematian’”.

Allah kemudian mengembalikan matanya seperti semula, lantas berfirman: “Kembali temui Musa. Sampaikan kepadanya, ‘silakan dia letakkan tangannya di punggung sapi, maka usia Musa akan ditambahkan sejumlah bulu yang ditutupi tangannya. Setiap satu bulu dihitung satu tahun”.

Musa kemudian bertanya tentang apa yang akan terjadi setelah ia meletakkan tangannya di punggung sapi. 
“Wahai Rabku, lalu setelah itu apa yang terjadi? Allah menjawab, “Setelah itu, mati”.

Kemudian Musa kembali berkata, “Kalau begitu, sekarang saja”. Lantas Musa kemudian memohon sebuah permohonan kepada Allah agar didekatkan ke Tanah Suci (Baitul Maqdis), sejauh lemparan sebuah batu. (HR. Bukhari 1339, Muslim 6297, dan yang lainnya).

Hadis ini disepakati ulama ahli benar dari Rasulullah SAW.  Sebab Nabi Musa memukul malaikat karena beliau tidaklah mengetahui yang dipukulnya adalah malaikat maut. Saat itu, ia melihat seseorang masuk ke rumahnya. Namun saat itu ia tidak mengetahui bahwa sosok tersebut merupakan malaikat maut. 

Malaikat maut tersebut merupakan utusan Allah untuk menguji Nabi Musa, bukan untuk mencabut nyawa nabi Musa. 

Kemudian, Al-Hafidz Ibnu Hajar juga menyebutkan alasan yang lain mengapa Nabi Musa memukul malaikat maut.  “Nabi Musa menampar malaikat maut karena datang untuk mencabut nyawa Nabi Musa tanpa memberikan pilihan. Sebab, disebutkan dalam riwayat yang sahih, para nabi tidak akan dicabut nyawanya sampai dia diberi kesempatan memilih untuk mati atau tetap hidup. Karena itu, ketika Nabi Musa diminta untuk memilih pada kesempatan yang kedua, beliau mau menerimanya,” (Fathul Bari, 6/442).

Namun an-Nawawi memiliki alasan yang berbeda. Dalam Syarh Shahih Muslim karyanya, beliau menjelaskan alasan mengapa Nabi Musa menampar malaikat maut hingga malaikat tersebut copot matanya.

“Tidak mustahil jika Musa AS telah mendapatkan izin dari Allah untuk melakukan tamparan ini. Dan itu sebagai ujian bagi yang ditampar. Dan Allah Ta’ala melakukan apa pun terhadap makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki serta menguji mereka sesuai yang Dia inginkan” (Syarh Sahih Muslim, 15/129). 

BeraniKisahMalaikatMautMemukulMusaNabiyang