INDONESIAONLINE – Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat di Jepang terus bertambah, seiring dimulainya evakuasi oleh petugas. Hingga Selasa (2/1/2024) siang, korban tewas dilaporkan sebanyak 24 orang.

Melansir laporan NDTV World, tim penyelamat Jepang berjuang melawan waktu dan gempa susulan yang kuat pada Selasa untuk menemukan korban selamat dari gempa besar yang melanda pada awal tahun  baru. Sebelumnya tim telah melaporkan sebanyak 20 orang tewas.

Diketahui, gempa berkekuatan 7,5 skala Richter yang melanda Prefektur Ishikawa di pulau utama Honshu memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter. Akibat gempa dan tsunami tersebut, puluhan bangunan roboh hingga menyebabkan kebakaran di pelabuhan besar dan membuat jalanan retak.

Pada Selasa (2/1/2024), tampak skala kerusakan di Semenanjung Noto terlihat. Ada bangunan yang masih membara dengan api, rumah-rumah rata dengan tanah, dan perahu-perahu nelayan tenggelam atau terdampar di darat.

Baca Juga  Kasus Pidana Trump, Putin: Busuknya Sistem Politik AS

“Itu adalah guncangan yang sangat kuat,” kata Tsugumasa Mihara, 73, kepada AFP saat dia mengantre bersama ratusan orang lainnya untuk mendapatkan air di Kota Shika. “Sungguh cara yang buruk untuk memulai tahun ini,” sambungnya.

Polisi awalnya mengatakan enam orang tewas meski pihaknya meyakini jumlah korban hampir pasti bertambah. Kantor Berita Kyodo melaporkan bahwa 24 orang tewas, termasuk tujuh orang di Pelabuhan Wajima yang terkena dampak paling parah.

“Kerusakan yang sangat parah telah dipastikan, termasuk banyak korban jiwa, bangunan runtuh dan kebakaran,” kata Perdana Menteri Fumio Kishida setelah menggelar pertemuan tanggap bencana. “Kita harus berpacu dengan waktu untuk mencari dan menyelamatkan korban bencana,” imbuhnya.

Tayangan berita dari udara menunjukkan kehancuran akibat kebakaran besar terjadi Wajima. Di situ, sebuah bangunan tujuh lantai juga runtuh.

Baca Juga  Petinggi Israel Perkirakan Perang di Gaza Berlangsung Satu Tahun

Hampir 45.000 rumah tangga di wilayah tersebut tidak mendapat aliran listrik sehingga menyebabkan suhu mencapai titik beku dalam semalam. Selain itu, banyak kota yang tidak mempunyai air bersih.

Survei Geologi AS (USGS) menyebutkan gempa berkekuatan 7,5 skala Richter. Namun, Badan Meteorologi Jepang mengukur gempa tersebut sebesar M 7,6. Badan tersebut juga mengatakan bahwa ada lebih 150 gempa susulan yang terjadi hingga Selasa (2/1/2024).

Beberapa guncangan kuat masih dirasakan pada Selasa pagi, termasuk guncangan berkekuatan 5,6 yang mendorong lembaga penyiaran nasional NHK untuk beralih ke program khusus.

“Tolong tarik napas dalam-dalam,” kata pembawa acara sambil mengingatkan pemirsa untuk memeriksa api di dapur mereka. (bin/hel)