INDONESIAONLINE – Persaingan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang semakin menghangat dengan munculnya nama-nama tokoh terkenal yang santer dikabarkan berpotensi menjadi calon wali kota. Salah satu nama yang mencuat adalah Krisdayanti, politisi dari PDI Perjuangan yang kini sedang mencari peluang untuk bersaing di kontestasi Pilkada Kota Malang.
Meskipun tidak berhasil mempertahankan kursi legislatifnya di Senayan, Krisdayanti dipandang memiliki potensi yang kuat untuk ikut serta dalam Pilkada, demikian menurut Ketua Komunitas Perempuan Peduli Indonesia (KoPPI), Ya’qud Ananda Gudban. Menurutnya, Krisdayanti memiliki track record yang patut dipertimbangkan, baik dari sisi pengalaman legislatif maupun popularitasnya sebagai artis di ibu kota.
“Nama kandidat seperti Krisdayanti dan Dewanti Rumpoko saya kira sangat layak dipertimbangkan, mengingat pengalaman mereka di legislatif dan eksekutif serta rekam jejak yang baik,” ujar Nanda, Kamis (25/7/2024).
Nanda menambahkan bahwa kehadiran figur besar seperti Krisdayanti dapat memberikan efek kejutan dalam Pilkada Kota Malang, dan popularitasnya dapat menjadi modal kuat dalam persaingan dengan tokoh lain seperti Abah Anton.
“Walaupun Krisdayanti juga santer sebagai calon kuat untuk Wali Kota Batu, kehadirannya di Pilkada Kota Malang akan menambah dinamika dan tantangan tersendiri,” jelas Nanda.
Menurut Nanda, masyarakat Kota Malang memiliki toleransi yang tinggi terhadap calon pemimpin perempuan, seperti yang terlihat dari partisipasi dalam Pilkada sebelumnya, seperti pada 2013 dengan Heri Puji Utami dan Sri Rahayu, serta pada 2018 dengan Achmad Wanedi.
“Tentunya pada Pilkada tahun ini, kami berharap ada figur perempuan yang mampu ikut meramaikan bursa calon walikota Malang,” katanya.
Nanda juga menyoroti kebutuhan akan kepemimpinan perempuan di Kota Malang untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada. Ia mengambil contoh keberhasilan Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Surabaya, sebagai inspirasi kepemimpinan perempuan dalam mengelola perkotaan yang kompleks.
“Dengan adanya calon walikota dari kalangan perempuan, diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam pembangunan Kota Malang ke depannya,” pungkasnya (rw/dnv).