INDONESIAONLINE – Komisi 4 DPRD Kabupaten Tuban melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kementerian Sosial (Kemensos) RI dan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Tujuan kunker DPRD Kabupaten Tuban diantaranya terkait percepatan pengentasan kemiskinan dan pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Tri Astuti Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Tuban menjelaskan, pembangunan di Tuban saat ini fokus pada percepatan penurunan angka kemiskinan dan pemulihan ekonomi yang menjadi prioritas juga butuh kerjasama semua pihak. Sebab itu, kata Astuti, rombongan Komisi 4 DPRD berkonsultasi dengan Kemensos RI terkait strategi penguatan program pemberdayaan masyarakat.

“Pemutahiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi bahan diskusi. Targetnya integrasi bansos, digitalisasi penyaluran bansos, afirmasi penargetan pemberdayaan masyarakat dan perbaikan layanan dasar,” terang Tri Astuti, Jumat (10/12/2021).

Diskusi itu juga menyinggung strategi meningkatkan pendapatan masyarakat guna percepatan penurunan kemiskinan. Mengingat data Susenas di BPS jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tuban naik. 2019 sebanyak 170.800 dan 2020 sebanyak 187.130. Serta merangkak naik lagi 2021 yaitu sebanyak 192.580.

Baca Juga  Kejar Zero Stunting Nomor Satu di Tingkat Nasional, Pemkot Mojokerto Ajak Semua Pihak Terlibat

“Ada BPS tersebut membuktikan di masa Pandemi Covid-19 ini masyarakat kita sangat terdampak dan kesejahteraan menurun,” tandas politisi Partai Gerindra tersebut.

Perihal DTKS fakir miskin kerap kali terjadi permasalahan di daerah, utamanya soal update data. Tambah Astuti, Kemensos RI membuat kebijakan update dilakukan setiap sebulan sekali. “Untuk itu, petugas pendataan diharapkan aktif dalam menginput data perbaikan,” imbuhnya. 

Di kantor Kemenparekraf, Komisi 4 DPRD Tuban membahas sejumlah potensi kawasan wisata Tuban yang bisa dikembangkan. Sebab, dia menilai wilayah Tuban memiliki garis pantai kurang lebih 65 Km yang berpotensi menjadi wisata pantai dengan adanya spot-spot menarik. 

“Potensi wisata yang dimiliki Tuban sebanyak 78 obyek, yaitu 4 dikelola Disparbudpora, 21 wisata religi, 12 wisata alam dan 41 wisata desa yang dikelola Pokdarwis,” sambungnya. 

Baca Juga  Dedolarisasi Siap Disepakati Negara-Negara Asean

DPRD Tuban juga menyampaikan rencana daerah untuk Pembangunan Tuban Creative Centre dengan merevitalisasi Gedung Budaya Loka sebagai pusat kegiatan seni dan budaya serta menjadi sarana wadah pengembangan sektor ekonomi kreatif dalam upaya mendukung sektor wisata.

Diharapkan pemulihan sektor pariwisata harus dimulai dengan adanya inovasi pemasaran, terobosan mencari pasar baru, jaminan keamanan Covid-19 dan promosi digital menjadi cara dalam pemulihan pariwisata.

“Pariwisata sebagai komponen penting mendukung pengembangan ekonomi, namun di tengah pandemi ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata mengalami menurunan drastis lebih dari 50 persen,” tandasnya. 



Ahmad Istihar