INDONESIAONLINE – Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersilaturahmi ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Madura, Jawa Timur. Silaturahmi tersebut merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari hiruk-pikuk safari politik Mahfud di Jawa Timur sepekan ini untuk menyosialisasikan gagasan serta program-program unggulan yang ditawarkan kepada masyarakat.

Silaturahmi tersebut diawali oleh kunjungan Mahfud ke Pondok Pesantren Banyuanyar, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Di ponpes tersebut, Mahfud juga sekaligus bernostalgia masa kecilnya ketika kerap berkunjung ke ponpes tersebut.

Bertolak dari Pondok Pesantren Banyuanyar, Mahfud melanjutkan agenda silaturahmi ke Pondok Pesantren Darul Ulum II Al Wahidiyah sekaligus menemui Kiai Jakfar Yusuf selaku pimpinan pondok pesantren tersebut.

Tidak lama dari sana, Mahfud langsung berpaling ke pondok pesantren lainnya di Madura. Mahfud lalu mengunjungi Pondok Pesantren Nahdatul Tullab sekaligus menghadiri acara halaqoh pondok pesantren itu.

Di hadapan para santri dan ulama, Mahfud menyampaikan keinginannya untuk mengembalikan citra Madura sebagai Pulau Garam.

“Saya ini orang Madura, lahir di sini. Ayah ibu saya orang Pamekasan. Tapi dulu Indonesia baru merdeka. Ayah saya bisa jadi PNS di kantor kecamatan. Sebagai orang yang lahir di Madura, saya tahu kebutuhan rakyat Madura,” kata Mahfud di acara Halaqoh Kebangsaan Ulama dan Tokoh Masyarakat Se-Madura di Ponpes Darul Ulum Al Wahidiyah 2, Omben, Sampang, Madura, Kamis (11/1/2024).

Baca Juga  Lawan Petahana, Gerindra Kabupaten Malang Siapkan 2 Strategi di Pilkada

“Apa misalnya? Dulu Madura disebut Pulau Garam karena Madura ini yang ekspor garam ke seluruh dunia. Tapi sekarang pabrik garam di Madura itu rugi. Sehingga ini harus diperbaiki. Citra Madura sebagai Pulau Garam harus dikembalikan. Di sinilah garam terbaik dunia itu dibuat,” lanjutnya.

Ia kemudian bercerita saat dirinya duduk di DPR, sudah memperbaiki persoalan di PT Garam. Dia menyebut persoalan garam saat itu tidak beres karena impor, sementara persoalan di dalam negeri tidak dibereskan.

“Kita sudah perbaiki PT Garam sejak saya di DPR tahun 2004. Isunya garam di Madura nggak beres-beres. Kenapa? Garam kita impor dari luar. Kita sendiri nggak mau memperbaiki yang kita punya,” ucapnya.

Baca Juga  Relawan Ganjar Pranowo di Jatim Tancap Gas

Tak hanya garam. Mahfud juga mengatakan tembakau juga menjadi sumber penghasilan petani Madura. Mahfud mengungkapkan banyak permainan tengkulak hingga menyebabkan petani tembakau sempat kolaps.

“Kedua tembakau. Dulu tembakau jadi sumber penghasilan besar bagi petani Madura. Tembakau jadi alat permainan tengkulak yang besar-besar. Harganya dipermainkan, dibuat juga UU bahwa tembakau berbahaya. Lalu petani tembakau kolaps di NTB, Madura, Temanggung. Sementara dibilang tembakau nggak baik, tapi pabrik rokok terbesar dikelola orang Amerika, Philip Morris,” ucapnya.

Lebih jauh cawapres dari Ganjar Pranowo ini mengatakan perlu ada peninjauan ulang terkait aturan tembakau. Sehingga kata Mahfud, petani akan sejahtera.

“Ini kebijakan yang menurut saya harus ditinjau ulang sehingga petani tembakau bisa sejahtera tanpa buat rokok ilegal, harus legal. Orang itu jadi ilegal karena dipersulit. Kita buat aturan yang mudah,” imbuhnya.