INDONESIAONLINE – Masjid Wapauwe di Ambon, Maluku, bukanlah sekadar tempat ibadah biasa. Masjid ini menyimpan sejarah panjang penyebaran Islam di Indonesia Timur dan berdiri sebagai simbol keislaman yang kokoh di tengah keberagaman budaya.
Dibangun pada tahun 1414 M, Masjid Wapauwe dinobatkan sebagai masjid tertua di Maluku. Pernada Jamilu, keturunan Kesultanan Islam Jailolo dari Moloku Kie Raha (Maluku Utara), dipercaya sebagai sosok yang mempelopori pembangunannya.
Keberadaan masjid ini menjadi bukti bahwa Islam telah hadir di Maluku jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa.
Arsitektur Tradisional yang Penuh Makna
Masjid Wapauwe memiliki arsitektur tradisional yang sederhana namun memesona. Dinding masjid terbuat dari gaba-gaba (pelepah sagu kering), sedangkan atapnya terbuat dari daun rumbia.
Kesederhanaan ini mencerminkan semangat kesederhanaan dalam ajaran Islam dan kearifan lokal masyarakat setempat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Meskipun telah mengalami pemugaran, bentuk asli masjid ini masih dipertahankan. Hal ini dilakukan untuk menjaga keaslian bangunan dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
Menariknya, sekitar 150 meter dari Masjid Wapauwe, terdapat reruntuhan gereja tua peninggalan Portugis dan Belanda. Kedekatan kedua tempat ibadah ini menjadi simbol toleransi dan kerukunan umat beragama yang telah terjalin di Ambon selama berabad-abad.
Sayangnya, konflik agama yang pernah terjadi di Ambon pada tahun 1999 turut berdampak pada keberadaan gereja tersebut. Namun, Masjid Wapauwe tetap berdiri kokoh dan menjadi pengingat pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
Destinasi Wisata Sejarah dan religi
Kini, Masjid Wapauwe tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi destinasi wisata religi dan sejarah yang menarik. Keindahan arsitekturnya dan kisah sejarah yang panjang di baliknya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Bagi Anda yang tertarik dengan wisata religi dan sejarah, Masjid Wapauwe wajib dikunjungi. Di sini, Anda bisa belajar tentang sejarah Islam di Maluku, menyaksikan perpaduan seni dan budaya lokal dalam arsitektur masjid, dan merasakan atmosfer spiritual yang damai.